Djawanews.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengusulkan madrasah dan pesantren terbengkalai menjadi alternatif utama program Sekolah Rakyat yang digagas oleh pemerintah.
Menurutnya, lembaga pendidikan Islam ini sudah ada di tengah masyarakat dan tidak perlu mencari bentuk baru untuk mewujudkan pendidikan yang terjangkau bagi keluarga miskin.
"Sebetulnya, kita tidak perlu mencari bentuk baru. Madrasah sudah sangat layak dijadikan Sekolah Rakyat karena sudah ada dan nyata di tengah masyarakat," ujar Menag di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 11 Maret.
Pernyataan Menag tersebut disampaikan saat MoU antara Kemenag dan Kementerian Sosial (Kemensos) guna menyukseskan program Sekolah Rakyat dan pengentasan kemiskinan.
Sekolah Rakyat merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyelenggarakan pendidikan yang dapat diakses siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Menurut Menag, saat ini banyak madrasah dan pesantren masih yang kondisinya masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal madrasah dan pesantren merupakan bagian dari pendidikan rakyat yang sudah berjalan sejak lama.
"Daripada madrasah dan pesantren terbengkalai dan kumuh, lebih baik kita optimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya," kata Menag.
Menag juga menjelaskan bahwa 90 persen pesantren di Indonesia dikelola oleh swasta, sehingga kerja sama ini bisa menjadi solusi yang lebih cepat dan efektif dalam pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem.
"Dengan memanfaatkan madrasah dan pesantren bisa menjadi solusi bagi pesantren dan madrasah itu sendiri dan juga masyarakat yang membutuhkan pendidikan," ujarnya.
Sebelumnya, Menag dan Mensos Saifullah Yusuf menandatangani MoU berisi beberapa poin, yaitu pengembangan kesejahteraan sosial, pertukaran data dan informasi, pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
Lalu, pengembangan kebijakan strategis di bidang sosial, agama, pendidikan, dan pelatihan. Terakhir, pelatihan materi pengajaran keagamaan dan pembentukan karakter bagi guru dan tenaga pendidikan di satuan pendidikan di Kemensos.