Djawanews.com - Buat warga Depok yang sering melewati Lenteng Agung, pasti tak asing dengan Gedung DPP PDIP. Gedung ini sudah direnovasi besar-besaran dan akan difungsikan sebagai sekolah partai.
"Di sini nanti akan menjadi salah satu pusat pendidikan dan pelatihan tingkat pusat untuk para kader dan anggota partai. Para calon pemimpin dan pelayan masyarakat akan dididik dan dilatih sesuai dengan ideologi partai," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di lokasi, Kamis 29 Juli.
Sekolah partai ini terdiri dari sebuah aula besar, tiga ruang kelas pendukung, tempat tidur dengan kapasitas 200 orang, ruang makan dan ruang medis, kantin Mustika Rasa, serta sebuah ruang khusus bernama Soekarno Corner. Kantin Mustika Rasa terinspirasi dari buku resep asli kuliner Indonesia, satu-satunya yang dibuat di era Bung Karno.
Sedang Soekarno Corner adalah perpustakaan yang menggambarkan keseluruhan sejarah perjuangan Bung Karno, dan bagaimana Partai menaruh perhatian yang begitu besar terhadap pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi demi memajukan bangsa.
Sebuah lukisan khusus besar akan juga dipajang di salah satu bagian dari Sekolah Partai ini, isinya gambar para pemuka agama serta kepercayaan di Indonesia jadi gambaran Indonesia yang beragam dan multikultur.
Sekolah Partai ini akan diresmikan pada 22 Agustus. Hal ini terinspirasi dari peristiwa sidang Komite Nasional Indonesia Pusat pada tanggal 22 Agustus 1945 mengambil beberapa keputusan bersejarah tentang pembentukan Badan Keamanan Rakyat, dan Partai Nasional Indonesia.
Kata Hasto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan supaya sekolah ini bisa menghasilkan calon pemimpin yang berproses dari bawah, dan mengabdi pada bangsa. Calon pengurus Partai, calon anggota legislatif, dan calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah digembleng agar memiliki kesadaran ideologis berdasarkan Pancasila.
"Secara khusus Ibu Megawati juga menginstruksikan agar dalam kurikulum Sekolah Partai juga diberi pemahaman tentang geopolitik dan bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional," kata Hasto.