Djawanews.com – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menghadiri rapat dewan juri Zayed Award for Human Fraternity di Roma, Italia. Megawati mendapatkan kehormatan menjadi salah satu juri dalam penghargaan tahunan itu karena usulan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb.
Hal itu dikatakan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi yang mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal Zayed Award for Human Fraternity, Mohamed Abdelsalam.
"Imam Besar Al Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputeri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim. Sebab itu, Imam Besar Al Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputeri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity pada tahun ini," ujar Zuhairi dalam pernyataan tertulis, Rabu 20 Desember.
Zuhairi mengatakan dirinya mendampingi Megawati selama proses rapat-rapat Dewan Juri Zayed Award.
Ia menjelaskan, Zayed Award for Human Fraternity merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb.
Selain melakukan penjurian sejak 16-19 Desember di Roma, Megawati dan para dewan juri melakukan pertemuan dengan Paus Fransiskus dalam rangka menyampaikan proses penjurian dan pemilihan nominasi para penerima Zayed Award for Human Fraternity.
"Selain bertemu dengan Paus Fransiskus, Ibu Megawati Soekarnoputeri dan para dewan juri juga direncanakan untuk melakukan pertemuan dengan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayeb sebagai salah satu inisiator Zayed Award for Human Fraternity," kata dia.
Ia menambahkan sebelum rapat Dewan Juri Zayed Award di Roma, para juri telah melakukan rapat secara daring yang terakhir digelar pada 24 November.
Dalam rapat itu ataupun saat offline di Roma, dia bersama Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah menjadi perwakilan Megawati, yang menemani Megawati dalam berbagai rapat. Ia menyebut sejumlah rapat di Roma menjadi yang terakhir yang diadakan Dewan Juri Zayed.
Puncak Zayed Award direncanakan digelar di Abu Dhabi, UEA, pada 4 Februari 2024 mendatang yang digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmed Al Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemenang Zayed Award akan mendapatkan hadiah senilai 1 juta dolar AS.