Djawanews.com - Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut kembali banggakan Orde Baru. Ia bangga ketika ayahnya, Soeharto, menjabat sebagai Presiden RI ke-2 selama 32 tahun lamanya sejak tahun 1966.
Putri Soeharto ini turut mengklaim bahwa sejak Soeharto menjadi Presiden RI, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 7% per tahun. Meski begitu, 60% warga Indonesia saat itu hidup dalam kemiskinan.
"Ada era Orde Baru. Bangsa kita berhasil membangun ekonominya tumbuh konstan di atas 7 persen per tahun," kata Mbak Tutut dalam acara perayaan 1 Abad HUT Soeharto di Masjid At-Tin, Jakarta, Selasa (8/6/2021).
- JK Sebut Pemerintahan Jokowi Mirip dengan Orba: Awalnya Demokratis, Setelah Itu Lebih Otoriter
- Presiden Jokowi Ungkap Pemimpin Yang Mikirin Rakyat Rambutnya Putih, Netizen: Yang Ngomong Rambutnya Hitam
- Menguak Mundurnya Soeharto dari Posisi Presiden: Tak Cuma karena Mahasiswa, Tapi Juga Disebabkan Telepon dari Sosok Berpengaruh Ini
Diakui Dunia Internasional
Mbak Tutut juga mengklaim Soeharto menekan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 11% pada tahun 1977. Indonesia pun diakui dunia internasional.
"Hal itu membuat penghargaan demi penghargaan dari dunia internasional diterima Indonesia," lanjutnya.
Hal ini tak terlepas dari proses pembangunan yang dilakukan Soeharto selama berkuasa. Tutut mengatakan Soeharto selalu berpatokan pada mandat MPR dan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) melalui Pelita dan Repelita.
"Bahkan pada akhir Orde Baru bangsa ini pada level new industrial country di Asia, ada juga yang menyebutkan sebagai Macan Asia," ujar Mbak Tutut.
"Capaian itu enggak bisa dipungkiri. Suka dan tak suka jadi pijakan tahapan-tahapan pembangunan hingga saat ini," tegasnya.
Namun, sejumlah pengamat sudah kerap mengkritisi pembangunan di masa Orde Baru bagai ilusi. Sebab, pembangunan itu dilakukan di atas korupsi serta ekonomi berbasis utang yang tak dirasakan rakyat.