Djawanews.com - Suami yang malang bernama Yos Ariansyah (21) divonis Majelis Hakim 8 tahun penjara dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau, Jumat (8/10/2021). Hukuman tersebut lebih rendah daripada tuntutan majlis hakim yang menuntutnya 12 tahun penjara.
Yos Ariansyah merupakan terdakwa kasus penikaman terhadap Dedi Irawan (34) yang telah memperkosa istrinya. Yos Ariansyah merupakan warga Sp 3 Dusun IV, Desa Petrans Jaya, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Dia harus mendekam dibalik jeruji lantaran menusuk Dedi Irawan (34) yang telah memperkosa istrinya hingga tewas. Kejadian ini bermula saat Yos sepulang bekerja mendapat cerita dari istrinya telah diperkosa Dedi.
Mendengar cerita itu Yos langsung marah dan sempat mencari Dedi untuk mempertanyakan kasus tersebut, namun saat itu keduanya tak kunjung bertemu. Kemudian pada 28 Maret 2021 sekira pukul 10.00 WIB terdakwa melihat korban Dedi sedang melintas menggunakan sepeda motor di depan rumahnya. Melihat Dedi melintas, Yos yang telah lama ingin menemuinya untuk menyelesaikan permasalah langsung keluar rumah sembari membawa pisau.
"Saat Dedi terjatuh, Yos langsung menusuknya menggunakan pisau yang dibawanya. Bahkan aksi Yos mendapatkan perlawanan dari Dedi dengan merebut pisau dari tangan Yos yang mengakibatkan Yos mengalami luka di bagian tangan karena menahan pisau,” katanya.
Yos mengikuti persidangan dari Lapas Kelas IIA Lubuklinggau dengan didampingi penasihat hukum Burmasyahtia Darma. Ketua Majelis Hakim PN Lubuklinggau Yopy Wijaya dengan Hakim Anggota Verdian Martin dan Amir Ferri Irawan serta Panitera Pengganti (PP) Emi Huzaimah mengatakan, berdasarkan fakta persidangan terdakwa secara sah menurut hukum bersalah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana pembunuhan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain.
Dan perkelahian itu terdengar oleh istri Yos yang langsung melerai keduanya. Usai dipisahkan istri Yos, Dedi langsung pulang ke rumah dengan mengendarai motornya hingga akhirnya meninggal dunia. Korban sempat di bawa warga dan keluarga ke klinik namun tidak tertolong lagi. “Perbuatan Yos adalah penganiayaan bukan pembunuhan seperti yang dituduhkan, terlebih korban meninggal di klinik bukan tewas di lokasi kejadian,” kata Burmasyahtia. Dikutip Dari SindoTV