Djawanews.com – Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa dirinya akan berdosa jika tidak percaya diri alias pede untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, kata Cak Imin, hal itu sudah menjadi mandat dari hasil Muktamar PKB di Bali pada 2019 silam.
"Saya ditanya wartawan kok Pak Muhaimin pede banget nyapres? Saya jawab, dosa dan haram kalau saya nggak percaya diri maju pada Pilpres 2024," ujar Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Maret.
Cak Imin lantas memerinci sejumlah alasan dirinya harus 'nyapres' di pemilu mendatang, pertama, karena PKB sebagai parpol yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran serta doktrin yang lengkap.
"Mulai dari tata cara kerja bagaimana membangun dan menata umat, menata bangsa. Panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya," jelasnya.
Kedua, lanjut Cak Imin, modal sejarah PKB sebagai parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU. "Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB," kata Cak Imin.
"Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah pewaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu: PKB," lanjutnya.
Menurut Cak Imin, dua modal tersebut sudah cukup bagi PKB untuk memimpin Indonesia agar lebih sejahtera ke depannya. Dia mengatakan, dirinya akan sangat bodoh apabila tidak siap menerima mandat mulia tersebut.
"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," tegasnya.