Djawanews.com - Malaysia kini terheran-heran dengan kenyataan bahwa Indonesia bisa memberikan laporan kasus Covid-19 yang menurun drastis. Pasalnya, tren kasus Covid-19 di Indonesia bisa menurun lebih cepat dibandingkan Malaysia.
Bloomberg pun membuat proyeksi perhitungan ketahanan negara melawan Covid-19 pada akhir Agustus lalu. Menurut laporan itu, ketahanan Indonesia melawan varian Delta lebih tinggi ketimbang Malaysia.
Dari 53 negara yang masuk laporan Bloomberg, Indonesia berada di posisi ke-51. Sedangkan Malaysia di posisi paling bontot.
Akibatnya, Malaysia dinilai sebagai salah satu negara yang paling parah dalam ketahanan melawan Covid-19 varian Delta.
Laporan Bloomberg
Bloomberg menjelaskan laporan ketahanan Covid-19 dinilai dari bagaimana efektivitas negara mengatasi gelombang Covid-19. Termasuk sejauh mana aktivitas sosial dan ekonomi terdampak.
Bloomberg membeberkan 12 indikator yang dinilai seperti data kasus Covid-19. Mulai dari kualitas perawatan kesehatan, kematian secara keseluruhan, kemajuan memulai kembali mobilitas dengan protokol kesehatan dan seberapa jauh pembatasan perbatasan sudah kembali dibuka.
"Pemeringkatan tersebut mencerminkan kinerja 53 ekonomi terbesar di dunia yang diukur satu sama lain karena mereka semua menghadapi ancaman yang sama," jelas Bloomberg dalam laporan 26 Agustus 2021 lalu.
Lima posisi terbawah ketahanan Covid-19 varian Delta per Agustus lalu diisi oleh negara-negara ASEAN. Negara-negara ASEAN masih mencatatkan angka kematian per kapita bulanan tertinggi.
Thailand di posisi 49, Vietnam di posisi 50, Indonesia di posisi 51, Filipina di posisi 52, dan terakhir Malaysia di posisi 53.
Meskipun mencakup hampir setengah dari populasi dengan vaksin dan menerapkan rencana pembukaan kembali untuk yang telah divaksinasi, kasus baru per 100 ribu yang dilaporkan di Malaysia selama sebulan terakhir membengkak menjadi salah satu yang tertinggi di dunia," ungkap laporan Bloomberg.