Djawanews.com – Pakar ekonomi senior Rizal Ramli menganggap periode kedua kepemimpinan Jokowi belum bisa mengentaskan masyarakat dari himpitan ekonomi. Saat harga pangan lain mulai naik, Jokowi belum mampu menekan kembali harga minyak goreng di pasaran.
Meskipun Jokowi sudah melalukan rapat dan sidak ke pasar, tetap kondisi belum berubah.
Rizal Ramli kesal jengkel dengan kondisi yang ada dan mengkritisi Jokowi sebagai presiden.
"Mas @jokowi jangan asyik main dan slogan kartu doang, Tolong urus masalah2 konkrit yang dihadapi rakyat! Kasih inget itu Menko agar urus ekonomi rakyat,, gitu kok malah sibuk nyoprass-nyopress," tulis Rizal Ramli dalam akun Twitter.
Cuitan Rizal Ramli ini diduga meyindir sosok Airlangga Hartarto, sosok Menko Perekonomian.
Rizal Ramli meminta sosok yang merasa disinsdir olehnya untuk benar-benar bekerja mengurusi masalah yang konkrit.
Lalu dalam cuitan selanjutnya Rizal Ramli juga menyindir terkait wacana Jokowi 3 periode dan kegiatan camping di titik nol IKN.
"Camping di IKN dah selesai..... tapi antri Migor masih berlanjut. Mas Jokowi jadi Presiden lagi gih, urus tu minyak goreng jangan serahkan hanya kepada Mentri Asal Nyeplak, wong ndak bisa kerja!," kata Rizal Ramli.
Rizal Ramli juga menyebut ternyata masa emas Oligarki hadir kembali di Indonesia. Menurut dia, zaman Jokowi saat inilah masa emas Oligarki kembali hadir.
Seperti diketahui, pemberitaan antrian para ibu-ibu yang membeli minyak goreng murah kini ramai di tengah wacana penundaan pemilu 2024 hingga 3 periode Jokowi.
Di pasar, bila ingin membeli minyak goreng harga masih banyak yang di atas Rp14.000 per liter. Selain harga yang masih tinggi, stok minyak goreng juga masih belum stabil, kelangkaan masih banyak terjadi.
Dugaan penimbunan dan penjualan ke luar negeri menyelimuti kondisi yang ada di lapangan. Teranyar, yaitu penemuan lokasi yang diduga melalukan penimbunan minyak goreng di Kota Depok.