Djawanews.com - Direktorat Jenderal Perhubungan laut R. Agus H Purnomo memuji penanganan pasien COVID-19 di Kapal Laut Umsini. Bahkan akan dijadikan percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan R. Agus di depan Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai mengunjungi tempat Isolasi Apung Mandiri di KM Umsini yang berlabuh antara pesisir daratan Makassar dan Pulau Lae Lae. Selasa, 10 Agustus.
Dirjen Agus memang sengaja datang ke Makassar untuk melihat sendiri fakta mengenai kapal isolasi apung. Dia datang menemui Walkot Danny, meninjau kondisi kapal dan pasien.
“Alhamdulillah saya bisa naik kapal melihat situasi kondisi kapal. Kapalnya cukup lumayan bersih, rapi petugasnya juga memenuhi persyaratan, saya dan wali kota berbincang-bincang dengan pasien di sana selama dirawat selama 5-6 hari mereka senang tidak stres dan enjoy rasanya Pemkot menyediakan isolasi apung bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Dirjen berharap masyarakat dapat menggunakan fasilitas isolasi apung mandiri yang disediakan Pemerintah Kota Makassar.
“Waktunya kepada masyarakat memanfaatkan itu semua kapasitas kapal masih ada, masih ada pasien disana 50 orang dan baru 5 hari sudah turun 43 pasien,” jelasnya
Dirjen R. Agus menambahkan, bahwa penugasan dari Kementerian Perhubungan Lauut ini sangat bermanfaat, karena akan dikembangkan di daerah lainnya.
“Kami sudah diperintahkan tim perhubungan laut dan Pelni mulai di Minahasa, Bitung, Sorong dan Belawan menyusul Jayapura dan Lampung. Ternyata multi player efek dari Isoman bahwa seluruh Kementerian dan masyarakat berbondong-bondong berpartisipasi mensukseskan ini kita harus berterima kasih kepada Pemkot Makassar,” terangnya.
"Kami bersyukur perhatian Pemerintah Pusat dengan kehadiran Dirjen, membuktikan perhatian Pemerintah Pusat sangat konsen terhadap apa yang difasilitasi yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," jawab Danny.
Danny juga menjelaskan bahwa dirinya sangat bahagia, karena apa yang telah disampaikannya tentang isolasi apung terbukti dan sangat bermanfaat.
“Seperti kemarin, persis lima hari, letting pertama yang naik itu dites, dari 50 yang naik ternyata ada 43 yang sudah negatif setelah dilakukan di tes PCR, berarti baru 5-6 hari mereka sudah negatif dan mereka bisa turun padahal standar kesehatan itu 10 hari,” ungkapnya.