Djawanews.com – Mahkamah Agung (MA) mencatat sebanyak 30.908 perkara berhasil diputus sepanjang tahun 2024. Jumlah tersebut dari total 31.138 beban perkara yang ditangani MA atau rasio produktivitas memutus perkara mencapai 99,26 persen.
Hal itu disampaikan Ketua MA Sunarto dalam Laporan Tahunan MA Tahun 2024, Rabu, 19 Februari. Ia menyebutkan jumlah perkara yang belum diputus pada akhir 2024 hanya 0,74 persen.
"Sepanjang tahun 2024, MA berhasil memutus perkara sebanyak 30.908. Jumlah ini meningkat 12,95 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang memutus sebanyak 27.365 perkara," ujar Sunarto dalam pidatonya.
Dari total beban perkara yang ditangani, 30.991 perkara merupakan kasus yang masuk pada 2024, ditambah dengan 147 sisa perkara dari tahun 2023. Jumlah ini meningkat 13,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang menerima 27.512 perkara.
Beban perkara yang meningkat tersebut ditangani oleh 45 hakim agung. Sementara itu, perkara tindak pidana korupsi (tipikor) dan perselisihan hubungan industrial (PHI) juga ditangani oleh sembilan hakim ad hoc, yang terdiri dari empat hakim ad hoc tipikor dan lima hakim ad hoc PHI.
"Dengan demikian, rata-rata beban kerja tiap hakim agung dalam satu tahun mencapai 2.076 berkas perkara," jelas Ketua MA.
Rasio produktivitas pemutusan perkara di atas 99 persen bukan kali pertama dicapai MA. Menurut Sunarto, angka tersebut telah berhasil dipertahankan selama lima tahun berturut-turut.
Dari sisi ketepatan waktu dalam memutus perkara, sebanyak 30.653 perkara atau 99,17 persen diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga bulan. Angka ini meningkat 0,28 persen dibandingkan tahun 2023.
Dalam hal penyelesaian perkara, MA telah menyelesaikan minutasi dan mengirimkan salinan putusan ke pengadilan pengaju sebanyak 31.162 perkara, meningkat 9,64 persen dari tahun sebelumnya.
Sebanyak 30.070 perkara atau 96,50 persen dari keseluruhan perkara yang diminutasi dan dikirim ke pengadilan pengaju diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga bulan.
"Ketepatan waktu minutasi perkara tahun 2024 meningkat 6,18 persen dari tahun 2023 yang berjumlah 90,32 persen. Capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah MA," ungkap Sunarto.