Djawanews.com – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mendapatkan teror berupa selebaran pamflet yang mengancam akan menggulingkan sang petahana dari jabatannya. Dalam pamflet yang tersebar di sekitar Komplek Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut, foto Aa Umbara Sutisna dicoret tanda silang.
Tak hanya itu, dalam pamflet yang tertulis dibuat Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) tersebut, terdapat seruan “Turunkan Bupati Bandung Barat Sekarang Juga!”, hingga “Tolak dan basmi mafia pegawai siluman”.
Beredarnya pamflet itu membuat para pendukung dan tim sukses bupati merasa panas. Mengklarifikasi hal tersebut, Ketua DPC PMPRI, KBB, Dedi Setiawan mengungkapkan bahwa pengurus PMPRI baik di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat, tidak berencana menggelar aksi yang akan digelar pada 20 Februari 2020 seperti isi dalam pamflet tersebut.
“Kami tegaskan seruan aksi 20 Februari itu tidak benar, hoaks, dan telah mencemarkan nama baik lembaga kami. Makanya melalui Ketua Umum DPP LSM PMPRI Indonesia, Rohimat, telah melaporkan hal ini ke Polda Jabar untuk mengusut siapa yang membuat dan menyebarkan spanduk atau pamflet tersebut,” ujar Dedi Setiawan, Kamis (13/2/2020)seperti dikutip dari Suara Jabar.
Klarifikasi PMPRI pada Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna
Untuk meluruskan isu yang berkembang, dirinya mengaku telah memberi klarifikasi langsung kepada Bupati Bandung Barat, Aa Umbara bahwa itu bukan produk lembaganya.
“Itu kata-katanya makar dan memprovokasi, bahkan foto bupati yang memakai atribut serta lambang negara juga dicoret. Makanya kami meminta polisi untuk mengusut tuntas dan mengungkap siapa pelaku dan aktor intelektualnya,” tambah Dedi Setiawan.
Pamflet berukuran 1×2 meter tersebut telah diturunkan diturunkan oleh petugas Satpol PP setelah sempat terpasang di depan Masjid Ash Shiddiq kompleks Pemda KBB.