Djawanews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) pada triwulan pertama tahun 2025 telah mencapai Rp18 triliun. Ia menjelaskan bahwa penyaluran dilakukan secara bertahap setiap tiga bulan sepanjang tahun.
"Penyalurannya memang setiap tiga bulan, triwulan I, triwulan II, dan triwulan III, dan triwulan IV," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf dilansir ANTARA, Rabu, 9 April.
Mulai April 2025, lanjutnya, Kemensos akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis penyaluran bansos, dengan total anggaran tahunan melebihi Rp120 triliun.
Penyalurannya melalui bank milik pemerintah atau Himbara serta PT Pos Indonesia dengan biaya salur Rp97 miliar.
"Sejak Indonesia merdeka, di awal pemerintah Presiden Prabowo kita sudah memiliki DTSEN, yang ini pertama kalinya sejak Indonesia merdeka," imbuh Mensos.
Selain itu, terdapat juga anggaran program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sebesar Rp43,86 triliun yang diberikan kepada 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Adapun melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kemensos menyasar 10 juta KPM, dengan pagu anggarannya sebesar Rp28,79 triliun.
Lebih lanjut, anggaran bantuan untuk 294 ribu yatim-piatu sebesar Rp705,6 miliar.
Kemensos juga menganggarkan program permakanan untuk lansia dengan usia di atas 75 tahun setiap hari.
"Setiap hari kita beri makan pagi dan siang, dua kali, satu kali dikirim saat sarapan kepada 136 ribu penerima manfaat. Total jumlahnya adalah Rp 74,76 triliun," katanya.
Pemerintah juga, lanjut dia, memberikan bantuan iuran BPJS Kesehatan kepada 96,8 juta jiwa. Anggaran untuk bantuan iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp 48,78 triliun.
"Kalau dijumlahkan sekitar lebih dari Rp120 triliun, itulah dari Kementerian Sosial," ujar Mensos.