Djawanews.com – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi pelantikan Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), menggantikan Johnny G Plate. Ia menegaskan bahwa partainya mengatakan partainya tak mempermasalahkan kursi NasDem di kabinet berkurang.
"Memang dari awal kita katakan, apa yang menjadi masalah kalau berkurang? Bukan itu esensinya," tegas Surya di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa 18 Juli.
Dia menjelaskan, prioritas Partai NasDem bukan sekedar mecari kursi menteri di kabinet. Melainkan membantu menyukseskan pemerintahan Presiden Jokowi.
Dia lantas menegaskan bahwa Partai NasDem bukanlah partai politik yang tiba-tiba memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi.
"Prioritas utama bagi NasDem ini, memang karena faktor-faktor kadang-kadang dilihat dari sisi kulit luarnya, pendekatan legalistik formalnya, kebutuhan-kebutuhan portofolionya semata. NasDem lebih berkepentingan sukses stoty daripada roda administratif pemerintahan yang dia usung," tegas Surya.
"Partai ini bukan yang baru datang tiba-tiba mendukung Presiden Jokowi. Kalian tahu itu semuanya," ucapnya.
Dia menegakan, Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif dalam menyusun kabinetnya. Hal itu juga diatur dalam konstitusi.
"Memang dia menggunakan hak periogatifnya dan kita konsisten utk menghormati, karena sesungguhnya itu memang benar, artinya presiden bisa menentukan, mau pagi mau siang mau sore, mau jalan terus mau resuffle, mau pilih siapa saja, dan itu memanng mamang konstitusi, bukan ngada-ngada," papar Surya.
"Jadi enggak ada, enggak ada masalah," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), menggantikan Johnny G Plate.
Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7).
Sebelum remi dilantik, dibacakan terlebih dahulu surat Keputusan Preisden Nomor 62 P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Komunukasi dan Informatika Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 20199-2024
Budi Arie merupakan ketua kelompok relawan Pro Jokowi (ProJo), yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes-PDTT).
Adapun Johnny G Plate dicopot dari jabatannya lantaran terlibat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan menara base transceiver station (BTS) 4G.
Posisi Menkominfo pasca penahanan Johnny Plate sepat diisi oleh Mahfud MD selalu pelaksana tugas (Plt) Menkominfo.
Presiden Jokowi mengaku dirinya butuh sosok yang bisa mewujudkan program dengan cepat. Salah satunya berkaitan dengan proyek Base Transceiver Station (BTS) yang sempat terbengkalai.
"Kita hanya punya waktu yang sangat pendek. Satu setengah tahun kurang sehingga saya ingin yang pertama di Kominfo penyelesaian BTS itu harus diutamakan," kata Jokowi usai pelantikan.