Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Kronologi Sultan HB IX Tak Dikenali Warga : Disuruh Angkat Beras, Bikin Pedagang Pasar Pingsan
Sultan HB IX pernah angkat dan turunkan beras ke pasar karena dikira sopir truk oleh seorang nenek. (jpnn.com)

Kronologi Sultan HB IX Tak Dikenali Warga : Disuruh Angkat Beras, Bikin Pedagang Pasar Pingsan

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 16 Februari 2022 at 03:37pm

Djawanews.com – Sri Sultan Hamengku Buwono IX atau Sultan HB IX dikenal oleh masyarakat luas sebagai sosok yang kalem dan humanis. Sebagai Raja di Yogyakarta, ia menggunakan ungkapan-ungkapan polos dan membumi agar bisa dipahami rakyatnya.Pria dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun diangkat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX pada 18 Maret 1940.

Sebagai raja, HB IX meninggalkan sifat-sifat feodal dan tak segan keluar masuk pedesaan hingga Gunungkidul dan Kulonprogo. Hal yang jarang dilakukan raja-raja pendahulunya sehingga dia bisa dianggap sebagai pionir blusukan.  Ada peristiwa unik saat HB IX blusukan sendirian di Desa Godean, Land Rover-nya dihentikan oleh seorang perempuan penjual beras yang sudah sepuh. Dia pun menghentikan jip buatan Inggris itu ke pinggir dan segera turun.

Baca Juga:
  • Gusti Nurul: Ningrat Cantik yang Anti Dimadu, Pilih Tolak Cinta Sultan HB IX & Pejabat Negara RI

Belum sempat mengeluarkan sepatah kata, perempuan tua itu berseru “Niki, karung-karung beras niki diunggahake!” (Ini, karung-karung berasnya dinaikan). Rupanya, sang penjual beras yang tak mengenal wajah Sri Sultan HB IX mengira Raja Jawa itu sebagai sopir angkutan beras yang biasa membawa para pedagang ke Pasar Kranggan di wilayah Kota Yogyakarta.

Tanpa banyak bicara, Sri Sultan pun mengangkat dua karung besar beras ke bagian belakang kendaraannya. Sementara itu sang penjual beras tanpa meminta izin menaiki jip dan duduk di samping Sri Sultan. Sepanjang jalan, mereka ngobrol dengan akrabnya hingga sampai di tujuan. Tanpa diperintah, Sri Sultan pun keluar dari mobil dan dengan tangkas menurunkan karung-karung tersebut.

Meskipun Dikira Sopir Truk Beras, Sri Sultan HB IX Tetap Ramah dan Tak Mau Dibayar

Begitu selesai, penjual beras itu lantas merogoh kemben usangnya dan mengeluarkan uang lembaran dan disodorkan ke Sri Sultan. Lelaki ramah itu tersenyum dan menggelengkan kepala. Disikapi seperti itu, alih-alih berterimakasih, sang penjual beras malah ngomel-ngomel, dikiranya “sang sopir” tidak mau menerima “ongkos” karena jumlah uangnya yang kurang.

Dengan sabar, Sri Sultan HB IX mengatakan “Pun boten sisah, Mbakyu.” Artinya: tidak usah bayar, Mbak. Tanpa banyak bicara, dia lantas memacu Land Rover-nya ke arah keraton. Kendaraan Sri Sultan sudah berlalu, namun perempuan itu tetap saja mengomel.

Tanpa disadarinya sudah lama prilakunya disaksikan banyak orang yang ada di sekitarnya. Seorang polisi lantas menghampiri penjual beras itu dan memberitahu jika “sopir” yang baru diomelinya itu adalah Ngarsa Dalem. Bukan main kagetnya penjual beras itu. Bahkan saking kagetnya, dia lantas terhuyung-huyung dan jatuh pingsan hingga dilarikan ke RS Bethesda. Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh SK Trimurti, istri dari Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi.

Perempuan yang merupakan mantan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia itu menceritakan kejadian tersebut berlangsung pada 1946, ketika pemerintah Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta. Saat itu, Trimurti dari Jalan Malioboro ke utara menuju ke rumahnya di Jalan Pakuningratan (Utara Tugu).

Kejadian itu lantas berkembang dari mulut ke mulut hingga sampai ke telinga Sri Sultan. Mendengar si penjual beras yang mengomelinya itu masuk rumah sakit, dia bergegas datang untuk menengok rakyat yang selalu dijadikannya sebagai raja di hatinya. Ketika Jepang menduduki Yogyakarta, 5 Maret 1942, untuk melindungi rakyatnya agar terhindar dari kerja paksa Romusha, Sultan HB IX memerintahkan pembuatan proyek Selokan Mataram, yang menyambungkan Sungai Progo dan Opak untuk irigasi.

Pembuatan selokan sepanjang 30.879 km melibatkan 1.289.000 orang selama 1943-1944, sehingga rakyat Yogyakarta tidak jadi korban. Proyek ini rupanya sesuai dengan rencana Jepang dalam peningkatan produksi pangan jajahannya. Saat Jepang menyerah, Indonesia pun memproklamsikan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kemudian Ri Sultan HB IX – Paku Alam VIII mengirim surat kawat selamat, 18 Agustus 1945. Tanggal 19, Soekarno memberi piagam penetapan kedudukan Yogyakarta.

Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#Sultan HB IX#Yogyakarta#Sri Sultan Hamengku Buwono IX#Gunungkidul#KULONPROGO#Proklamasi#1946#Raja Jawa#GODEAN

Berita Terkait

    Pembahasan Proyek Strategis di Blok Cepu Masuk Babak Penentuan Akhir? ExxonMobil Minta Tambahan
    Berita Hari Ini

    Pembahasan Proyek Strategis di Blok Cepu Masuk Babak Penentuan Akhir? ExxonMobil Minta Tambahan

    Djawanews.com - Pertemuan antara perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Kementerian ESDM pada Senin (13/10/25) membahas kelanjutan proyek strategis di Blok Cepu. Fokus utamanya adalah rencana pengembangan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Tamaris Hidro Resmi Akuisisi PLTA Batu Gajah, Dorong Energi Hijau di Sumatera Utara
    Berita Hari Ini

    Tamaris Hidro Resmi Akuisisi PLTA Batu Gajah, Dorong Energi Hijau di Sumatera Utara

    Saiful Ardianto 16 Oct 2025 11:38
  • Kecam Tayangan Trans7, Gus Hilmy: Melukai Martabat Pesantren
    Berita Hari Ini

    Kecam Tayangan Trans7, Gus Hilmy: Melukai Martabat Pesantren

    Saiful Ardianto 14 Oct 2025 15:43
  • PLTS Terapung Rawa Pening Jadi Solusi Pengairan Cerdas untuk Petani Semarang, Kok Bisa?
    Berita Hari Ini

    PLTS Terapung Rawa Pening Jadi Solusi Pengairan Cerdas untuk Petani Semarang, Kok Bisa?

    Djawanews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai menjadi andalan baru bagi petani setempat. Pada Minggu (12/10/25), pemerintah Desa ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Akuisisi PLTA di Sumut: Tamaris Hidro Perluas Portofolio Energi Terbarukan
    Berita Hari Ini

    Akuisisi PLTA di Sumut: Tamaris Hidro Perluas Portofolio Energi Terbarukan

    Saiful Ardianto 14 Oct 2025 11:39
  • Gus Hilmy: Islam Menjunjung Martabat Penyandang Disabilitas Psikososial
    Berita Hari Ini

    Gus Hilmy: Islam Menjunjung Martabat Penyandang Disabilitas Psikososial

    Saiful Ardianto 13 Oct 2025 19:41

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Stok BBM SPBU Swasta Jadi dalam Pantauan Investor, Apa yang Dianalisa?
Berita Hari Ini

1

Stok BBM SPBU Swasta Jadi dalam Pantauan Investor, Apa yang Dianalisa?

Bauran Energi Baru Terbarukan Indonesia Capai 16 Persen, Pertanda Bagus?
Berita Hari Ini

2

Bauran Energi Baru Terbarukan Indonesia Capai 16 Persen, Pertanda Bagus?

Fungsi Air dalam Mekanisme PLTA: Tumpuan Tulang Punggung Listrik Bersih?
Berita Hari Ini

3

Fungsi Air dalam Mekanisme PLTA: Tumpuan Tulang Punggung Listrik Bersih?

Kelebihan dan Kekurangan PLTA: Menimbang Energi Bersih dan Dampaknya?
Berita Hari Ini

4

Kelebihan dan Kekurangan PLTA: Menimbang Energi Bersih dan Dampaknya?

Kenapa Kebijakan E10 Jadi Langkah Nyata Menuju Energi Hijau di Indonesia?
Berita Hari Ini

5

Kenapa Kebijakan E10 Jadi Langkah Nyata Menuju Energi Hijau di Indonesia?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up