Djawanews.com – Korlantas Polri melakukan persiapan matang menghadapi arus mudik dan balik libur Lebaran tahun ini. Salah satunya yakni pemasangan kamera CCTV setiap 500 meter di ruas jalan tol guna memantau volume kendaraan secara langsung.
"Setiap 500 meter kita ada CCTV di sepanjang jalan tol, termasuk traffic counting-nya kita hitung dari mulai kepadatannya, sehingga itu akan naik turun kepadatannya itu," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso kepada wartawan.
Slamet menjelaskan rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way), ganjil genap atau contraflow akan diberlakukan usai Korlantas Polri melakukan pemantauan dari CCTV. Jika masuk dalam batas kepadatan yang sudah ditentukan, rekayasa akan diterapkan.
Korlantas Polri pun telah memetakan titik-titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan di ruas Tol Trans Jawa saat arus mudik Lebaran 2024. Satu di antaranya adalah titik penyempitan jalan atau bottleneck.
"Itu kalau kita masuk dari awal, Halim itu ada 3 lajur. Kemudian sampai di MBZ, di kilometer 13, itu nambah jadi 2 lajur di atas, 3 lajur di bawah. Kemudian di kilometer 46, itu turun menjadi 4 lajur. Dari 5, 3 di bawah, 2 di atas, kemudian turun lagi menjadi 4 lajur. Itu adalah titik-titik krusial bottleneck yang akan kita antisipasi penanganannya supaya tidak terjadi stuck di situ," kata Slamet.
Titik bottleneck lainnya pada KM 72 hingga KM 98 yang mengalami penyempitan dari empat lajur menjadi tiga lajur. "Begitu masuk ke tol Cipali, Cikampek-Palimanan, itu menjadi dua lajur, sehingga ada beberapa gradasi lajur jalan," tambahnya.
Karena itu, kanalisasi akan dilakukan pada titik-titik tersebut agar tidak terjadi kemacetan. "Di bottleneck kita sudah siapkan tim urai, kemudian antara naik turun di atas dan bawah itu akan kita tutup dulu sepanjang 1 kilo, sehingga nanti pergantiannya itu tidak langsung crash gitu, sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Itu salah satunya untuk di bottleneck dari lebar ke kecil," ungkapnya.