Djawanews.com – Korea Selatan terus memperketat aturan merokok di area publik, kali ini dengan memperluas zona bebas rokok di sekitar fasilitas pendidikan. Larangan merokok diberlakukan dalam radius 30 meter dari pusat penitipan anak, taman kanak-kanak, serta sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak dan remaja dari paparan asap rokok yang berbahaya.
Sebelumnya, area bebas rokok di negara itu ditetapkan dalam jarak 10 meter dari pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak.
Namun, dalam pengumuman Hari Kamis luasan wilayah aturan tersebut ditambah menjadi 30 meter berdasarkan revisi Undang-Undang Promosi Kesehatan Nasional, 30 meter di sekitar sekolah ditetapkan baru-baru ini berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Perluasan area bebas rokok di sekitar fasilitas pendidikan diperlukan untuk melindungi kesehatan anak-anak dan remaja yang rentan terhadap paparan asap rokok," kata Baek Sung-taek, direktur kebijakan kesehatan di Kementerian Kesehatan, melansir The Korea Times 16 Agustus.
"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan lingkungan bebas rokok di masyarakat," tandasnya.
Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, mereka yang melanggar aturan ini akan didenda hingga 100.000 won Korea (Rp1.162.484).
Perluasan dan pendirian area bebas rokok di dekat fasilitas pendidikan dilaksanakan setelah masa tenggang satu tahun untuk melindungi anak-anak dan remaja dari asap rokok.
Berdasarkan tindakan tersebut, setiap kota, kabupaten dan distrik harus memasang rambu di dinding dan trotoar di sekitarnya untuk menunjukkan batas 30 meter zona bebas rokok di sekitar pusat penitipan anak, taman kanak-kanak, serta fasilitas sekolah dasar, menengah dan atas.
Kementerian Kesehatan dan Institut Pengembangan Promosi Kesehatan Korea berencana untuk memproduksi materi promosi, seperti poster dan spanduk serta mendistribusikannya ke pemerintah daerah untuk promosi publik.