Djawanews.com – Setelah kemenangan Taliban menduduki Afghanistan warga dunia mempertanyakan hak-hak perempuan di Afghanistan. Akhirnya pertanyaan itu terjawab dalam konferensi pers pertama mereka. Taliban melalui juru bicara milisi Zabihullah Mujahid berjanji akan menghormati hak perempuan Afghanistan menurut hukum Islam.
Mujahid menegaskan bahwa ada perbedaan besar antara Taliban yang digulingkan AS pada 2001 dengan sikap mereka setelah kembali berkuasa.
"Jika pertanyaan ini berdasarkan ideologi dan kepercayaan, tidak ada yang berubah. Tetapi, jika kami merujuk pada pengalaman, kematangan, dan persepsi, tidak diragukan lagi banyak perbedaannya," terang Mujahid dilansir Djawanews dari AFP, Selasa, 17 Agustus.
Lebih lanjut Mujahid menegaskan bahwa Taliban berhak mengatur Afghanistan berdasarkan prinsip keagamaan yang mereka anut dan akan tetap menghormati hak perempuan menurut hukum Islam.
"Mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami. Kepada komunitas internasional, kami menjamin tidak akan ada diskriminasi," paparnya.
Selain itu, berbeda dengan priode sebelumnya, wanita berhak mendapat pendidikan hingga jenjang universitas, dan tetap bisa bekerja dan menjadi bagian dari pemerintahan baru mereka.