Djawanews - 14 Mei lalu, Gubernur DKI Anies Baswedan bangga bilang kasus Covid-19 di Jakarta yang paling rendah. Sebulan sebelumnya, Anies juga penanganan Covid-19 sudah terkendali.
Tapi klaim keberhasilan itu tidak bertahan lama. Kementerian Kesehatan melalui Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono merilis rapor provinsi dalam menangani pandemi. Dan sayangnya, DKI Jakarta jadi satu-satunya provinsi dengan nilai penanganan pandeminya rapor merah atau nilai E.
Penilaian ini disampaikan Wamen Dante dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5) kemarin.
"Kami melihat masih banyak yang masih dalam kondisi kendali, kecuali jakarta. Jakarta ini kapasitasnya E, karena BOR (keterisian tempat tidur) sudah mulai meningkat dan kasus tracing-nya tidak terlalu baik," ungkap Dante.
Sementara, semua provinsi di Pulau Kalimantan bernilai D, semua provinsi di Sulawesi bernilai C, di Pulau Jawa kecuali Jakarta bernilai D, hampir semua provinsi di Pulau Sumatera Bernilai D, Bali bernilai D, NTB bernilai D, NTT bernilai C, Maluku dan Maluku Utara bernilai C, Papua Barat bernilai D, serta Papua bernilai C.
"Berdasarkan atas rekomendasi yang kami buat matrix tadi, ada beberapa daerah yang mengalami masuk kategori D dan kategori E seperti Jakarta. Tapi ada juga yang masih di C, artinya BOR tidak terlalu (terisi) dan pengendalian provinsi masih baik," jelas dia.
Adapun indikator penilaian penanganan pandemi tiap provinsi dilihat dari level laju penularan, yakni indikator jumlah kasus, adanya kasus impor, kemunculan klaster kasus, hingga transmisi kasus dalam skala komunitas.
Kemudian, level laju penularan ini disandingkan dengan level kapasitas respons pemerintah provinsi dalam penanganan kasus, yakni testing, tracing, dan treatment (3T).
Jika mengingat kembali, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah berujar bahwa kondisi COVID-19 di Jakarta per tanggal 14 Mei termasuk terkendali.
"Saat ini di Jakarta, kita secara umum situasinya termasuk yang paling rendah. Misalnya (keterisian tempat tidur) di Wisma Atlet itu sekitar 20 persen, kemudian tingkat isolasi kita antara 24-28 persen. Itu artinya termasuk yang rendah selama satu tahun ini," tutur Anies.