Djawanews.com – KH. Miftachul Akhyar terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada penutupan Munas X MUI, Jumat 27 November 2020 lalu. Ulama yang biasa dipanggil Kyai Miftah tersebut menekannya jika tugas ulama adalah berdakwah tanpa menghina.
“Merangkul, bukan memukul. Menyayangi bukan menyaingi. Mendidik bukan membidik. Membina bukan menghina. Mencari solusi bukan mencari simpati. Membela bukan mencela. Tugas-tugas ini saya harapkan dalam periode perkhidmatan kita, ini akan mewarnai dalam kehidupan kita semuanya. Umat sedang menunggu apa langkah kita,” papar Kyai Miftah dalam pidato usai dirinya terpilih.
Kyai Miftah juga menekanan pentingnya kasih sayang dalam berdakwah. Dirinya menjelaskan jika harapan Islam pada para pendakwah dalam memberikan pencerahan kepada umat.
“Mereka yang melihat umat dengan mata kasih sayang. Manakala menjadi sesuatu, mari cari penyebabnya, bukan hanya kita memvonis tanpa ada klarifikasi,” jelas Kyai Miftah.
Hal yang menarik dari Kyai Miftah adalah beliau sangat sederhana dan berakhlak baik, salah satunya adalah menghormati setiap tamu yang datang ke rumah beliau. Kyai Miftah tidak segan melayani tamunya sendiri. Kyai Miftah akan menyuguhkan, menuangkan, mengambilkan, dan menyajikan setiap hidangan dengan tangan beliau sendiri.
Kyai Miftah sendiri kini adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya yang sudah lama berkiprah di Nahdlatul Ulama (NU) sejak muda. Jabatan strategis terakhirnya adalah Rais Aam PBNU 2018-2020.
Selain tauladan KH Miftachul Akhyar Ketum MUI baru, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.