Djawanews.com – Ketua tepilih KPK, Setyo Budiyanto kembali menegaskan bahwa kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) akan tetap dilanjutkan di bawah kepemimpinannya. Hal itu juga disebut sudah menjadi kesepakatan dari keempat calon pimpinan terpilih lainnya.
"Ya sebagaimana apa yang saya sampaikan pada saat fit and proper, OTT tetep lanjut," ujar Setyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 5 Desember.
Seperti yang disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, lanjut Setyo, istilah OTT hanya penyebutan di media. Sehingga kegiatan serupa dipastikan tetap dilakukan oleh pimpinan selanjutnya.
"Sudah disampaikan oleh Pak Alexander Marwata, beliau sampaikan bahwa penamaan. Sebenarnya kan ini hanya diskusinya terkait masalah penamaan ya, gitu. Apa, nomenklatur, kemudian tidak penamaan, apa yang saya sampaikan tadi. Menurut saya nggak ada masalah lagi," kata Setyo.
Setyo meyakini seluruh Capim terpilih KPK periode 2024-2029 masih sepakat untuk tetap mengadakan OTT. Sebab menurutnya, kegiatan OTT menjadi pintu masuk pengungkapan kasus korupsi yang lebih besar.
"Saya yakin semuanya masih sepakat loh, masalah itu. Karena kalau saya sebut itu, ya dalam pengalaman saya selama saya bertugas di KPK, yaitu kegiatan itu merupakan pintu masuk untuk bisa mengungkap kasus yang lebih besar," ungkapnya.
"Cuma pastinya, gitu, dengan kami berlima nanti akan kami bahas lebih selektif lagi, lebih detail lagi, bagaimana bisa lebih bagus, yang lebih bisa mengungkap kasus yang lebih besar, kemudian bisa bermanfaat, dan bisa, ya syukur-syukur nanti bisa kasus-kasus yang hasil atau pengungkapan dengan nilai yang lebih besar," sambungnya.
Setyo juga merespons soal Capim KPK Johanis Tanak yang ingin OTT dihapus. Menurut Setyo, secara spesifik Johanis belum memberikan penjelasan secara langsung kepada para capim terpilih.
"Kami kan belum pernah bertemu secara langsung berlima, gitu. Itu kan penjelasan dulu. Saya yakin itu hanya sifatnya apakah penjelasan beliau dari sisi nomenklatur atau dari sisi penamaan saja, atau memang beliau tidak setuju," katanya.
"Karena kan kemudian secara ini ya, saya membaca dari penjelasan media, itu kan kemudian ada penjelasan dari Pak Alex, bahwa kemudian disampaikan itu hanya penamaan saja. Tapi detailnya nanti kami berlima, karena kami berlima kan kolektif kolegial," pungkas Setyo.