Djawanews.com - Mahasiswa Universita PGRI Semarang (UPGRIS) dari jurusan Pendidikan Biologi memproduksi sendiri cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Hasilnya akan dibagi-bagi ke pasar.
Mereka adalah Sajati (23), Bekti Suryanto (22), Risqi Ramayanti (20), dan alumnus Khoirrul Marom (21), dan Siti Musapana (20). Para mahasiswa itu memanfaatkan keilmuannya, dengan membuat cairan pembersih tangan sendiri, di Laboratorium Biologi UPGRIS.
Sajati mengatakan, pihaknya memproduksi hand sanitizer sendiri sejak awal pandemi berlangsung, untuk ikut serta mencegah penyebaran Covid-19. Mereka membuat cairan tersebut untuk memenuhi kalangan sendiri, lembaga, perusahaan, dan untuk aksi sosial.
Mahasiswi asli Semarang ini menuturkan, setiap kali proses produksi berlangsung, mahasiswa dibantu Kepala Laboratorium Biologi UPGRIS Dr Muhammad Syaipul Hayat, dan tenaga laboratorium. Dia bersama mahasiswa yang berdomisili di Semarang lain, tetap membikin cairan pembersih tangan, kendati saat ini perkuliahan masih belum aktif.
Cairan pembersih tangan buatan mahasiswa terbagi dua, yaitu spray dan gel. Untuk yang spray, bahannya adalah alkohol, H202, gliserol, essential oil, dan aquades. Sedangkan gel, yaitu aquades, H202, gliserin, pengental atau carbomer, tea, alkohol, dan essential oil.
Kepala Laboratorium Biologi UPGRIS Muhammad Syaipul Hayat menambahkan, pihaknya mendukung penuh mahasiswa dalam membuat cairan pembersih tangan. Hal tersebut merupakan kepedulian mahasiswa di tengah pandemi seperti sekarang, sekaligus mengaplikasikan salah satu mata kuliahnya yakni membuat cairan pembersih tangan. Di samping itu juga mengasah kepedulian sosial.
Produksi cairan pembersih tangan tersebut mendapat respons positif dari masyarakat. Para mahasiswa pun mulai memproduksi untuk berbagai kepentingan, terutama pelayanan publik.
“Alhamdulilah, dari awal produksi awalnya sekitar 70-100 liter per bulan. Belakangan dengan adanya kegiatan PPKM darurat itu membuat masyarakat semakin memproteksi diri dan permintaan makin tinggi. Produksinya sekarang 200-300 liter per bulan,” kata Syaipul.
Presiden Mahasiswa UPGRIS, Muhammad Rizqi Arfanda mengatakan, mahasiswa tergerak untuk melakukan aksi kepedulian sosial, jhususnya untuk mereka yang berada di dalam Kota Semarang. Termasuk rencana aksi sosial pada Jumat (30/7/2021) besok.
“Target utama kita adalah rakyat. Kita menyebutnya itu solidaritas BEM UPGRIS, dan mahasiswa peduli rakyat. Target kita menyadarkan kepada rakyat ataupun warga Indonesia, khususnya di Semarang ini, sadar akan pentingnya protokol kesehatan, dan mematuhi 5M,” kata Rizqi.
Gayung bersambut, aksi mereka juga mendapat dukungan dari mahasiswa jurusan Biologi dan Laboratorium Biologi kampus setempat berupa cairan pembersih tangan. Nantinya, mahasiswa akan membagikan cairan pembersih tangan kepada masyarakat di pasar tradisional.