Djawanews.com – Warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, membongkar 31 makam keramat palsu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamadean. Pembongkaran ini merupakan hasil musyawarah dari Muspika, MUI, tokoh agama dan masyarakat setempat.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menjelaskan, awalnya di areal tanah wakaf tersebut hanya memiliki satu makam tokoh masyarakat setempat. Namun sejak 2018, muncul puluhan makam baru dengan nama-nama yang tidak dikenal.
"Berdasarkan informasi, pada 2018 hanya ada satu makam yang dikeramatkan oleh warga setempat. Namun seiring waktu muncul 31 makam baru disekitar makam keramat yang tidak jelas asal-usulnya," jelasnya dilansir ANTARA, Selasa, 3 Juni.
Dari informasi masyarakat, kata Condro, makam-makam palsu tersebut dibangun oleh Suhada, warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang memiliki kerabat di Desa Seuat. Diduga Suhada membangun makam palsu untuk mendapatkan keuntungan dari masyarakat yang mencari pesugihan.
"Informasinya makam-makam palsu itu dibangun oleh Suhada untuk untuk mendapatkan keuntungan dari masyarakat yang mencari pesugihan," katanya.
Makam yang diduga palsu dibangun dengan menggunakan bata hebel dan di batu nisan ditulisi nama para wali di antaranya, Syeh Antaboga, Pajajaran, Nyi Mas Ratu Gandasari, Prabu Tajimalela, Ratu Sunda Galuh, Nyai Sangketa dan lainnya.
"Selain membuat makam keramat palsu, Suhada juga membuat terowongan atau goa yang diduga untuk ritual pesugihan," jelasnya.
Keresahan masyarakat terhadap Suhada tidak hanya dipersoalan makam palsu saja yang dijadikan tempat pesugihan. Warga juga menyebut pria asal Karawang itu dianggap telah menyebarkan ajaran sesat.
"Warga juga menganggap Suhada menyebarkan ajaran sesat untuk tidak melaksanakan salat Jumat dan puasa Ramadan," kata dia.
Pembongkaran ini dilakukan sebagai bentuk penolakan atas keberadaan makam-makam yang dianggap tidak jelas asal-usulnya dan dinilai hanya menyesatkan masyarakat.
"Keberadaan Suhada masih kita selidiki dan saat ini lokasi pemakaman telah dipasang police line. Untuk menjaga kondusifitas kamtibmas, kami juga kedepankan petugas Bhabinkamtibmas," kata dia.