Djawanews.com – Gagal kurbannya Musala Baitul Jannah di Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat pada hari besar Islam perayaan Idul adha Minggu (10/07) membuat geger dan heboh.
Panitia penyelenggara Musala Baitul Jannah gagal kurban karena ditipu oleh sang penjual ternak, lima ekor sapi dan satu kambing yang telah mereka pesan tidak datang ke musala.
"Kami merasa ditipu, lima ekor sapi dan satu kambing yang kami pesan kepada penyedia hewan kurban atas nama Aldi tidak juga datang, kerugian Rp100 juta lebih," kata Ketua Panitia Kurban Mushala Baitul Jannah M Zadry, di Campang Ipuah, Bukittinggi pada Senin, 11 Juli.
Zadry mengatakan lima ekor sapi dan satu ekor kambing itu merupakan iuran kurban dari 36 orang warga. Sebanyak 350 kupon kurban telah disebarkan panitia. Menurutnya, ada sekitar lima musala dan masjid lain di Bukittinggi yang mengalami kejadian serupa dari penjual ternak yang sama.
"Kami mendapat informasi, ada sekitar lima musala termasuk masjid di Bukittinggi ini yang juga mengalami hal serupa, sapi kurban dari penyedia yang sama tidak kunjung datang atau bermasalah, termasuk korbannya salah seorang anggota DPRD," ujar dia.
Hewan Kurban Pesanan Musala Baitul Jannah Tak Datang Sampai Hari H
Zadry bersama pengurus musala berencana melaporkan secara resmi peristiwa ini ke polisi jika sampai Senin ini, penjual ternak tidak kunjung datang atau memberi kabar.
Ia mengatakan pembelian sapi dan kambing itu sudah dilunasi panitia penyelenggara kurban. "Pemesanan sudah sejak satu bulan lalu dan sudah kami lunasi dengan rincian satu peserta kurban Rp2,8 juta, jika tidak ada iktikad baik, Senin rencana kami laporkan bersama pengurus lainnya," katanya.
Selain Musala Baitul Jannah, musala di Koto Dalam, Pulai Anak Air diketahui terpaksa mengadakan iuran bersama untuk bisa membeli hewan kurban, karena sapi yang dipesan juga tidak datang menjelang penyembelihan.
Kapolsek Bukittinggi Kompol Rita Suryati mengatakan polisi telah mencoba berkoordinasi dengan beberapa masjid dan musala yang mengalami kerugian serupa.
Rita mengatakan bahwa di Masjid Bukit Apit, petugas menengahi permasalahan serupa dengan membuat perjanjian antara keluarga Aldi dengan pemilik sapi kurban untuk menjamin pembayarannya karena Aldi tidak dapat dihubungi.
"Dari keterangan panitia kurban, Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut, kemudian panitia menjemput sapi itu, tapi menurut pemilik, Aldi belum membayarkan hingga terpaksa menemui keluarganya untuk bisa menjaminkan, karena sapi harus dibawa ke masjid untuk dikurbankan," kata Rita.
Rita belum bisa memastikan kejadian pada Musala Baitul Jannah dan lainnya ini merupakan penipuan atau lainnya, karena Aldi yang tidak bisa dihubungi bahkan oleh keluarganya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.