Djawanews.com – Menteri Pariwisata Widiyanti menekankan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata memegang peran krusial dalam mendukung daya saing sektor pariwisata Indonesia di kancah global.
Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, di bawah Kementerian Pariwisata, sejauh ini menjadi salah satu institusi yang konsisten mencetak SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing tinggi.
"Pariwisata yang tangguh lahir dari SDM yang tangguh pula. Poltekpar adalah fondasi untuk membangun daya saing Indonesia di panggung pariwisata dunia karena dari sinilah kita harapkan tercetak SDM pariwisata yang unggul dan berkualitas,” kata Widiyanti.
Sampai sejauh ini, institusi pendidikan di bawah naungan Kementerian Pariwisata tersebut secara konsisten telah mencetak sumber daya manusia (SDM) pariwisata unggul dan berdaya saing tinggi.
Hal tersebut menjadi sangat penting untuk memastikan kinerja sektor pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan berdampak luas terhadap ekonomi masyarakat.
Tolok ukur konsistensi ini salah satunya dilihat dari tingkat serapan lulusan Poltekpar. Data sementara menunjukkan, Poltekpar rata-rata rasio kelulusan mahasiswanya mencapai 90,9 persen dengan waktu tunggu maksimal 3 bulan untuk bekerja.
Direktur Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja, menyampaikan kunjungan Menteri Pariwisata memberikan semangat dan motivasi tersendiri bagi para civitas akademik juga mahasiswa.
"Kebetulan pada hari ini ada kunjungan dari Institute Tourism and Hotel Manajemen dari Salzburg, Austria dan beberapa rekan-rekan civitas dari luar seperti Tiongkok dan Korea Selatan. Momentum ini sangat baik untuk mempromosikan dan meneguhkan peran Poltekpar sebagai pendukung sektor pariwisata yang lulusannya diharapkan senantiasa mampu bersaing di tingkat global," ujar Ida Bagus.
Adapun tantangan yang dihadapi dalam mengelola Poltekpar saat ini, kata Ida Bagus, di antaranya terkait cara membangun ekosistem sejalan dengan perkembangan teknologi yang sedang berkembang seperti artificial intelligence (AI) dan IoT.
"Ada tiga komponen yang harus kita kembangkan di dalam ekosistem ini. Yang pertama adalah terkait dengan social culture. Kedua adalah digitalisasi. Ketiga, kita juga harus memperhatikan bagaimana penerapan green campus kita," kata Ida Bagus.