Dilansir dari blog.netray.id: Kemenangan tim bulutangkis ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil melejitkan posisi Indonesia pada urutan ke-35. Raihan medali emas pasukan Merah Putih tersebut telah memuaskan Indonesia di kancah Internasional. Tak hanya itu, seluruh lapisan masyarakat pun turut menyemarakkan kemenangan tim ini hingga topik ini menjadi trending Twitter pada 2 Agustus 2021.
Setelah pasangan The Minions dan The Daddies, kini pasangan ganda putri Smilling Warrior berhasil menyedot perhatian publik. Pasukan Merah Putih ini mampu membungkam lawan mainnya, yakni Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 21-19 dan 21-15 pada laga final Olimpiade Tokyo 2020. Atas kesuksesan kerja sama ini pun Greysia dan Apriyani berhasil menggondol emas dari Cabor Bulutangkis Ganda Putri. Raihan tersebut lantas menjadi emas pertama dan satu-satunya Indonesia di kompetisi empat tahunan ini.
Meriahnya kemenangan pasangan ganda putri ini juga berhasil mencuri perhatian Media Monitoring Netray untuk melihat seberapa besar euforia warganet Twitter merayakan ini? Dan bagaimana media berita Indonesia menyoroti raihan medali emas tersebut?
Warganet Menyambut Kemenangan GreyAp
Lolosnya ganda putri Indonesia ke dalam final Olimpiade Tokyo 2020 bahkan sudah menyita perhatian publik. Dukungan virtual dari masyarakat membanjiri kanal Twitter sehari sebelum pelaksanaan laga ganda putri Indonesia melawan China.
Emas di Tangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Antusias warganet tak berhenti di pra laga final, keberhasilan Smilling Warrior merebut emas dari tim China semakin membanjiri Twitter dengan ucapan syukur dan selamat atas keberhasilan tim Merah Putih. Pada 2 Agustus 2021, tweet terkait topik ini mendulang hingga sebanyak 141.718 tweet dalam satu hari. Bahkan selama periode pemantauan yang dilakukan Netray, yakni mulai 1-3 Agustus 2021 topik yang di-tweet-kan oleh lebih dari 38 ribu akun ini mampu menjangkau hingga 258.8 juta akun.
Banjir ucapan syukur dan selamat ini merupakan salah satu apresiasi yang dapat diberikan publik kepada tim Merah Putih. Warganet pun merasa bangga dan terharu atas perjuangan dua putri yang membawa harum nama bangsa Indonesia tersebut. Bahkan ucapan terima kasih tak hanya ditujukan kepada sang atlet, namun juga kepada sang pelatih, Eng Hiang. Berkat tangan dingin sang pelatih, kedua atlet Indonesia tersebut berhasil melesat dan mengabadikan nama Indonesia di kancah Internasional.
Kritik untuk Media hingga Isu Tunggangan Politik
Apabila kita memperhatikan grafik Peak Time sebelumnya, dari 153 ribu total twit, 9 ribu di antaranya terselip tweet dengan sentimen negatif. Lantas apa yang menjadi perbincangan warganet hingga menyumbang sekian ribu tweet negatif?
Melalui filter Popular Tweets, tweet teratas dengan sentimen negatif yakni berisikan kritik terhadap media berita yang dinilai kurang tepat dalam menyuguhkan suatu informasi. Akun @Uki23 mengkritik dua portal media massa Indonesia yang memberitakan tentang ‘kemolekan’ tubuh atlet perempuan dan keyakinan salah satu atlet Merah Putih. Kritikan ini pun langsung mendapat impresi hingga ratusan like dan retweet dari warganet lainnya.
Tweet negatif lainnya yang terdeteksi oleh Netray ialah tweet yang berisikan isu tunggangan politik. Seperti yang diungkapkan oleh akun @ShenoWirang, kemenangan tim ganda putri Indonesia dijadikan ajang pencitraan oleh beberapa parpol. Unggahan politikus dengan menyematkan lambang parpol dinilai memalukan lantaran hal tersebut hanya digunakan untuk menumpang ketenaran dan mencari impresi publik di saat masyarakat ikut merayakan kemenangan tim tersebut.
Dengan kemeriahan yang begitu besar di jagat Twitter, lalu bagaimana media berita menyoroti kemenangan ini? Berikut pantauan Media Monitoring Netray.
Ganda Putri Indonesia dalam Berita
Dengan periode pemantauan yang sama dengan kanal Twitter, Netray telah menemukan sebanyak 1.018 artikel dari 101 media berita daring Indonesia yang menuliskan terkait topik ini. Sama halnya dengan kanal Twitter, berita kemenangan ini sontak membawa entitas pada topik kepada sentimen positif.
Kesuksesan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu membawa medali emas bagi Indonesia juga telah menorehkan sejarah bagi ganda putri Indonesia. Dikutip dari Antara, perolehan emas ganda putri bulu tangkis Olimpiade 2021 tidak saja mempertahankan tradisi emas Olimpiade dari bulu tangkis, kecuali Olimpiade London 2012, namun juga menorehkan sejarah bagi ganda putri Indonesia. Keberhasilan ini merupakan medali emas pertama dan juga medali pertama yang diraih ganda putri Indonesia dari Olimpiade sejak cabang olahraga bulutangkis dipertandingkan dalam Olimpiade pada 1992 di Barcelona.
Selain menyoroti kemenangan dua putri Indonesia tersebut, media turut memberitakan terkait profil dan kehidupan kedua atlet ini yang tentu saja ikut menyumbang berita positif bagi kedua entitas ini. Greysia Polii yang merupakan pemain senior berdarah Kawanua tersebut selain berhasil menyita perhatian media saat berlaga di lapangan, sosoknya di kehidupan sehari-sehari juga menjadi sorotan. Mulai dari dirinya yang merupakan sahabat dari Agnez Mo hingga sosoknya yang juga merupakan seorang komisaris pada perusahaan properti.
Dikutip dari Voice of Indonesia, Greysia Polii dikabarkan memiliki usaha sampingan sebagai pengembang properti di kota kelahirannya Tomohon, Sulawesi Utara. PT Garda Bangun Sejahtera adalah perusahaan properti yang fokus pada layanan penyediaan rumah bagi masyarakat menengah rendah. Sang owner, yakni Greysia Polii, menduduki jabatan sebagai komisaris pada perusahaan tersebut. Sementara untuk posisi Direktur Utama PT Garda Bangun Sejahtera, ditempati oleh Felix Claudius Djimin yang tidak lain adalah suami dari Greysia Polii.
Sosok selanjutnya yang diulik media ialah Apriyani Rahayu. Perempuan yang akrab disapa Apri ini lahir pada 29 April 1998 di Kabupaten Konawe, salah satu daerah di Sulawesi Tenggara. Dikutip dari Jamberita, Apri sudah menggeluti dunia bulu tangkis sejak usia lima tahun dengan bermain tepok bulu di desa kelahirannya, Desa Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara. Dan saat ini, dirinya memperoleh peringkat ke-6 di dunia dengan kategori ganda putri.