Djawanews.com – Kementerian Agama (Kemenag) berencana menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam pelayanan haji 2024. Diharapkan dengan penggunaan AI ini bisa mengurangi tingkat kesalahan verifikasi dokumen peserta.
"Saya sudah minta ke tim Irjen, untuk tahun depan dengan teman-teman Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu) mendorong Artificial Intelligence di situ," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal Ali Hasyim, di Mekkah, dilansir ANTARA, Rabu, 5 Juli.
Langkah tersebut dilakukan, lanjut Faisal, karena pelaksanaan haji tahun ini, salah satu kendala yang dihadapi adalah verifikasi dokumen jamaah.
Faisal mencontohkan request visa jemaah haji agak lama karena terkendala data yang belum lengkap seperti nama peserta haji satu nama tapi di endorsement-nya tiga nama, upload fotonya juga kurang, dan lain-lain.
Menurut Faisal dengan penggunaan AI, apabila ada yang menginput hanya satu suku kata kalau belum melampirkan lembar persetujuan halaman tiga akan ditolak.
"Misalnya nama Faisal, kalau cuma satu kan tidak bisa diproses. Nah, direquest visa itu ada endorsement tiga nama, setelah dilampirkan baru bisa, sehingga tidak seperti sekarang ini, dari kabupaten ke provinsi dan dari provinsi ke pusat. Kemudian dari pusat karena dinilai kurang lalu lempar lagi ke kabupaten dan kota," katanya.
Penggunaan AI, sambung Faisal, diharapkan dapat menekan kesalahan sejak dari tingkat awal, karena dengan kesiapan data bisa mempercepat seluruh tahapan termasuk konfigurasi jumlah kursi pesawat.
"Ini juga catatan yang akan saya perbaiki yaitu, penyiapan data dokumen jamaah. Proses request visa kemarin injury time baru keluar. Nah kalau itu semua lengkap di awal, luar biasa itu," katanya.