Djawanews.com – Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati menilai berbagai kebijakan populis seperti makan bergizi gratis (MBG) dan pemeriksaan kesehatan gratis meningkatkan kepuasan publik atas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di 100 hari pertama.
Menurut Neni, kebijakan-kebijakan populis meningkatkan kepuasan publik karena manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Itu dampaknya bisa sangat langsung dirasakan oleh masyarakat di bawah. Tentu saya kira berharap prioritas pemerintah tentu bukan hanya pada sekedar pencitraan belaka, tetapi bagaimana membangun juga substansi," kata Neni dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Januari.
Selain itu, Prabowo juga dianggap bisa menjaga situasi politik yang kondusif setelah pelaskanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
"Kalau kita bandingkan di era Pak Jokowi misalnya, 2014 atau kemudian di Pemilu 2019, polarisasi itu sangat kuat dan itu kemudian berkepanjangan," ujar Neni.
Dari kondisi ini, Prabowo perlu menjaga komitmen politik sebagai kepala negara untuk mengedepankan kepentingan masyarakat dalam pemerintahannya ke depan.
"Tentu bagaimana kemudian komitmen itu dilakukan, dengan adanya membuka ruang komunikasi dengan masyarakat sipil, yang harus tentu dijaga ada setiap masukan, kemudian kritikan, itu juga bisa disampaikan langsung," jelasnya.
Sebagai informasi, sejumlah survei mengungkap tingkat kepuasan publik atas 100 hari kinerja Prabowo-Gibran di atas 80 persen.
Dalam paparan Lembaga Survei Nasional (LSN), sebanyak 87,5 persen masyarakat menyatakan puas tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran. Survei ini dilakukan pada 1.200 responden dengan margin of error 2,87 persen.
Dari faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan masyarakat, kepuasan tertinggi ada pada program pemeriksaan kesehatan gratis yakni sebesar 88,2 persen. Kemudian, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebesar 87,9 persen.
Sementara berdasarkan survei Litbang Kompas, kepuasan publik terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencapai 80,9 persen, sementara 19,1 persen menyatakan tidak puas.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 4-10 Januari 2025, dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.000 responden di 38 provinsi Indonesia.