Djawanews.com – Agus Puryoto, Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dilaporkan telah melakukan penganiayaan kepada LV (24) wanita pemandu lagu lepas asal Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Menanggapi hal itu, Agus membantah telah melakukan penganiayaan seperti yang dilaporkan. Namun ia mengakui sempat berada dalam satu ruangan karaoke dengan LV di Kota Purwodadi, Grobogan pada dini hari.
"Kami memang karaoke, tapi tidak benar jika saya menganiaya Lutvi. Saat karaoke, kami berempat. Lutvi dengan temannya Yuli dan saya dengan sopir saya Edi Suwarno," kata Agus, dikutip dari kompas.com, Senin, 6 September.
Agus menjelaskan, sebelum mereka berkaraoke, LV ditemani temannya Yuli datang mengendarai mobil Brio menemui Agus yang nongkrong di tempat cucian mobil milik Edi Suwarno, sopir Agus pada Senin (30/8) malam. Agus pun menyebut sudah mengenal LV selama beberapa bulan. Saat itu, menurut keterangan Agus, kedua wanita tersebut sudah dalam kondisi mabuk.
Mereka mengobrol cukup panjang, LV kemudian mengajak Agus berkaraoke.
"Mobil Brio LV kemudian dititipkan di tempat cucian mobil milik sopir saya dan kami pun berempat berangkat mengendarai Fortuner kendaraan pribadi saya," tutur Agus.
Mereka berempat kemudian memesan room di tempat Kota Purwodadi pada Selasa (31/8) sekitar pukul 02.00 WIB.
"Setelah satu jam, saya langsung menghentikan karaoke dan membayarnya karena LV mabuk berat," ungkap Agus.
Setelah dari tempat karaoke, mereka kemudian kembali ke tempat cucian mobil milik Edi Suwarno di Desa Sidomulyo karena mobil LV terparkir disana.
"Di perjalanan Yuli minta turun di kosnya di Purwodadi. Nah di tengah perjalanan, LV yang mabuk berat meronta-ronta berteriak tak keruan. Saya pun berupaya menahannya dari Purwodadi hingga Demak karena takut dia melompat. Saya yang memegangi LV juga dicakar dan dipukulnya. Tak masalah yang penting selamat sampai rumah," terang Agus.
Sesampainya di Desa Sidomulyo, kata Agus, LV yang ada di bawah pengaruh alkohol itu lantas turun dari mobil dan langsung berlari ke area persawahan.
"Karena takut terjadi apa-apa, kami pun mencari LV. Saat itu LV kami temukan tergeletak dikerumuni warga. Banyak saksinya kok. Kami selanjutnya membujuk LV supaya mau beristirahat dulu di rumah sopir saya, yang ada istrinya. Namun LV kembali mengamuk dan berlari ke arah persawahan," jelas Agus.
Menurut perkiraan Agus, luka-luka di fisik LV muncul akibat ulahnya sendiri saat keluar dari rumah Edi dengan berlari ke area persawahan.
"Mungkin saja ia jatuh bangun saat itu karena memang mabuk berat tak sadarkan diri. Yang jelas ada saksi-saksi yang mengetahui itu dan sekali lagi tidak benar jika saya menganiaya LV," tegas Agus.
Kabar penganiayaan tersebut awalnya viral di media sosial dan sempat membuat ramai. Terkait hal itu, Agus meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah. Agus pun merasa sudah berupaya kooperatif menjalani pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Grobogan.
"Video yang di-share di medsos itu tidak benar. Saya ingin meluruskan saja jika tidak ada penganiayaan atau bahkan perampasan. Mobil Brio LV yang ia parkir di tempat cucian mobil milik sopir saya juga langsung saya titipkan di Polsek Dempet," pungkas Agus.
Saat ini Polres Grobogan sedang mendalami pelaporan dugaan penganiayaan tersebut.
"Masih kami tangani dan dalam proses pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Aji Darmawan.