Djawanews.com – Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebuah organisasai masyarakat (ormas) diduga mengubah bentuk lambang negara (Indonesia) dan mencetak uang sendiri untuk transaksi antaranggota. Ormas tersebut bernama Kandang Wesi Tunggul Rahayu. Ormas ini sebelumnya dikabarkan akan melunasi utang para anggota dengan uang dari Bank Swiss.
Keberadaan Kandang Wesi Tunggul Rahayu diketahui setelah salah satu anggotanya datang ke Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Garut guna mendaftarkan lembaganya. Ketika pihak Kesbangpolinmas Garut akan meminta klarifikasi, pendaftar itu tak datang lagi.
“Yang kita soal mengenai gambar garuda. Karena ini sebagai lambang negara dan sudah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2009 tentang Lambang Negara,” terang Wahyudidjaya, Kepala Kesbangpolinmas Garut, Selasa (08/09/2020) sore, dikutip dari Tribunjateng.
Selain itu, lanjut Wahyudidjaya, persyaratan untuk mendaftarkan ormas juga tidak lengkap.
“Jangankan akta hukum dari Kemenkumham atau mungkin surat keterangan terdaftar dari Kemendagri, akta notaris saja tidak punya,” tambahnya.
Berdasarkan dokumen yang diberikan pada kepada Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Garut, pembina, pengendali, penasihat, dan penanggung jawab organisasinya bernama Mr. Prof. Dr. Ir. H. Cakraningrat S.H. (Wijaya Nata Kusuma Nagara).
Wahyudidjaya menjelaskan, dalam berkas pengajuan tersebut burung garuda yang merupakan lambang negara diubah, yaitu kepala burung dhadapkan ke depan dan diberi mahkota. Selain itu, tulisan Bhineka Tunggal Ika mendapat ubahan dengan kata "Soenata Logawa".
Terkait uang, Kandang Wesi Tunggul Rahayu diduga menerbitkan uang beberapa pecahan, yaitu 1.000, 5.000, 10.000, 20.000.
"Pakai foto ketua Paguyuban Tunggul Rahayu, tapi kalau lihat desain, ini gambar Soekarno sebetulnya, tapi mukanya diedit jadi foto yang bersangkutan" tambah Kepala Kesbangpolinmas Garut.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita Jabar, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.