Seniman dan musisi musik Djaduk Ferianto meninggal dunia pada usia 55 tahun.
Indonesia lagi-lagi kehilangan seniman berbakat, Djaduk Ferianto meninggal pada hari Rabu 13 November 2019 sekitar pukul 03.00 WIB. Kepergian Djaduk membuat keluarga dan kerabatnya kaget, lantaran mendadak dan tiba-tiba.
Otok Bima Sidharta, kakak Djaduk mengaku kaget atas kepergian adik bungsunya yang tiba-tiba. Dilansir dari Kompas, dirinya mengakui jika adiknya sebelumnya sehat dan baik-baik saja.
Jenazah Djaduk Ferianto sendiri akan dimakamkan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, pada pukul 14.00 WIB jenazah Djaduk akan disemayamkan dulu di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja.
Djaduk Ferianto Meninggal karena Serangan Jantung
Djaduk memang tidak pernah mengeluhkan sakit pada siapapun, berdasarkan informasi yang diperoleh dari istrinya, Otok Bima mengungkapkan jika penyebab kematian adiknya adalah karena serangan jantung.
Djaduk Ferianto merupakan seniman berbakat dan dikenal sebagai musisi yang menahkodai grup musik Kua Etnika dan Orkes Keroncong Sinten Remen. Pagelaran musik Ngayogjazz juga salah satu event musik yang digagas oleh Djaduk.
Tidak hanya aktif dalam dunia musik, Djaduk juga memerankan beberapa film layar lebar. Bagi generasi milenial dan pernah menonton film Petualangan Sherina, pasti tidak asing dengan Djaduk yang waktu itu memerankan sosok Kartarajasa. Selain itu, Djaduk juga bermain di film Koper (2006), Jagad X Code (2009) dan Cewek Saweran (2011)
Untuk mengenang Djaduk Ferianto, berikut ini Djawanews rangkum beberapa hal menarik beliau mulai dari seorang anak seniman besar hingga keturunan raja Jawa.
Fakta-Fakta Menarik Djaduk Ferianto
1. Anak Seniman Tari Legendaris
Djaduk Ferianto adalah anak bungsu dari begawan seni Indonesia Bagong Kussudiardja. Djaduk merupakan bungsu dari tujuh bersaudara, berikut kakak-kakaknya Ida Manutranggana, Elia Gupita, Rondang Ciptasari, Otok Bima Sidharta, Butet Kertaradjasa, dan Purbasari Ayuwangi.
2. Penggagas Teater Gandrik
Bersama Butet Kertaradjasa, Djaduk dikenal sebagai penggagas grub teater fenomenal asal Jogja, Teater Gandrik. Terkenal dengan gaya sampakannya, beberapa seniman teater kemudian bergabung bersama grub Teater Gandrik, di antaranya Heru Kesawa Murti, Jujuk Prabowo, Saptaria, dan Susilo Nugroho (Den Baguse Ngarso).
3. Musisi Indonesia Kontemporer
Karya-karya Djaduk yang dikenal segar dan kental dengan pembaruan, membuatnya disebut sebagai musisi kotemporer Indonesia. Karya-karya Djaduk terhimpun dalam garapan berupa komposisi, musik teater, musik film, dan pentas tunggal. Meskipun besar di dunia musik, Djaduk tidak segan untuk mengamen di jalanan dan berbaur dengan orang-orang umum.
4. Keturunan Raja Jawa
Tidak hanya berdarah seniman, Djaduk Ferianto juga keturunan dari Raja Jawa Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Keturunan tersebut diperolehnya langsun dari Sang Ayah Bagong Kussudiardja yang kakeknya adalah Gusti Djuminah, yang merupakan putra mahkota Sultan HB VII. Namun, Djuminah tidak naik tahta dan harus diasingkan karena dianggap oleh Belanda membelot dan memberontak.
Djaduk Ferianto meninggal hari ini dan mewariskan karya-karya besar, semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di surga, dan jangan lupa untuk selalu berkarya di sana.