Djawanews - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melonjak cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir. Daerah yang awalnya masuk zona orange itu kini berubah menjadi zona merah.
Tapi ternyata, Kabupaten Kudus bukanlah satu-satunya daerah yang mengalami peningkatan kasus harian. Sayangnya, masih ada beberapa daerah lain di Jawa Tengah yang mengalami hal serupa.
Hal ini diungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ada sejumlah daerah lain di Jateng yang menunjukkan adanya peningkatan. Setidaknya ada delapan daerah yang terus dipantau selain Kudus. Di antaranya Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten dan Jepara.
“Untuk Cilacap ada varian baru, dan permintaan dari Banyumas agar Pemprov terlibat karena keduanya bergandengan. Harapannya ada kesepakatan antara keduanya, bagaimana pergerakan orang di sana diatur. Itu penting,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).
Ganjar senang dengan inisiatif Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim, Babinsa/Babhinkamtibmas yang langsung menutup dan melakukan pengetatan di beberapa daerah yang mengalami peningkatan. Ganjar juga meminta seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk siaga. Sebab prediksinya benar, setelah ada ramai-ramai beberapa waktu lalu, hari ini terjadi peningkatan yang tinggi.
“Maka ini warning untuk semuanya. Saya minta semua kepala daerah hati-hati. Semua kerumunan yang sifatnya keramaian tolong dibatasi dan diperketat. Kasih peringatan dan edukasi dengan baik. Kalau tetap nekat, tutup. Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro sudah membantu. Mereka sudah mengambil tindakan tegas dan masyarakat harus mendukung. Maka kita harus mengambil tindakan tegas itu,” beber politisi PDI Perjuangan ini.
Khusus di Kudus, Ganjar meminta supaya Bupati Kudus terus memberikan laporan harian kepada dia. Penambahan tempat tidur di rumah sakit maupun isolasi telah dilakukan di Kudus. Tempat isolasi terpusat juga sudah ditambah.
“Nanti di-backup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Wali Kota Semarang) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus terkait penanganan Covid-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini (Kota Semarang),” tutupnya.