Djawanews - Pengembangan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menjadi Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Kota Banda Aceh, Selasa (20/4) akhirnya diresmikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Doni memberi apresiasi kepada Kementerian PUPR dan Adhi Karya karena kecepatan pengerjaan pengembangan rumah sakit rujukan hanya dalam waktu lima minggu saja. Ini jadi bukti respon cepat dari Pemerintah dalam upaya mengendalikan pandemi di Tanah Air.
"Ini prestasi yang sangat baik sekali," kata Doni yang ditemani Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Selasa (20/4/2021).
Meski punya rumah sakit rujukan, Doni berharap kelak tempat ini tak perlu digunakan. Dia mau virus SARS-CoV-2 harus dapat dikendalikan dengan upaya pencegahan 3M dan menjalankan 3T serta dengan menyukseskan program vaksinasi bersama Pemerintah.
"Jangan sampai digunakan. Andai digunakan, maka pasien tidak terlalu banyak," harap Doni.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Rujukan dr. Zainoel Abidin dibangun di atas lahan seluas 3.826,75 meter persegi menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB. Pembangunan pengembangan rumah sakit ini dilakukan total selama 46 hari, terhitung sejak 2 November-17 Desember 2020.
Rumah sakit rujukan ini memiliki kapasitas 17 tempat tidur untuk pasien isolasi dan 70 tempat tidur untuk pasien observasi. Rumah sakit ini juga memiliki fasilitas satelit operasional, satelit bersih, koridor, kantong parkir, powerhouse, gardu PLN, gardu medis dan clean water tank.
“Semoga dukungan BNPB yang begitu besar selama ini dapat kita pertahankan,” ungkap Gubernur Nova Iriansyah.