Djawanews - Kabar baik dan kabar buruk. Kabar baiknya, Indonesia kedatangan lagi 1,389 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca dari Covax Facility. Kabar buruknya, di saat bersamaan, angka kenaikan kasus Covid-19 secara global dalam kurun waktu satu minggu sejak 25 April hingga 2 Mei 2021 naik dibanding jumlah kasus pada enam bulan pertama pandemi.
Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia di dalamnya, mengalami lonjakan kasus baru tertinggi hingga 19 persen. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam keterangan pers kedatangan vaksin tahap 12, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu, 8 Mei 2021.
"Dari laporan mingguan WHO minggu lalu sampai 2 Mei disebutkan bahwa jumlah kasus global dalam dua minggu melebihi kasus selama enam bulan pertama pandemi. Jumlah yang sangat tinggi, dengan lebih dari 5,7 juta kasus per minggu,” ujar Menteri Retno Marsudi.
Kenaikan kasus baru di kawasan Asia Tenggara mencapai 47 persen dari kasus baru dunia. Sedangkan di Asia, paling tinggi ada di India.
“Kenaikan kasus baru Asia Tenggara mencapai 47 persen dari kasus baru dunia selama kurun waktu tersebut. Kenaikan cukup tinggi terutama terjadi di India. Kondisi ini penting jadi pengingat kita semua bahwa penyebaran virus masih terjadi,” tambahnya.
Vaksin AstraZeneca
Retno Marsudi bilang, Indonesia sudah kedatangan vaksin dalam 12 tahap sejak 6 Desember 2020. Vaksin AstraZeneca yang terbaru, diangkut via pesawat Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR-0956.
“Pada hari ini kita patut bersyukur bahwa Indonesia dapat kembali menerima batch ketiga vaksin dari jalur multilateral yaitu dari Covax Facility. Jumlah vaksin AstraZeneca dalam bentuk vaksin jadi yang tiba pada pagi ini adalah sebesar 1,389 juta dosis,” kata Retno.
“Kita harus terus waspada, setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencegah peningkatan penyebaran virus Covid-19,” tuturnya.
Menteri Luar Negeri juga mengimbau masyarakat untuk turut mendukung program vaksinasi yang sedang gencar dijalankan pemerintah dengan selalu waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
“Jangan pernah kendur mematuhi protokol kesehatan, bukan saja melindungi diri kita sendiri namun juga melindungi orang-orang sekitar kita yang kita cintai,” tandasnya.