Djawanews.com – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akhirnya buka bicara soal pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebut ada 198 pesantren berafiliasi dengan gerakan terorisme. Menurut JK, jika memang BNPT mempunyai bukti terkait pesantren tersebut maka sebaiknya segera mengambil tindakan.
“Ya tentu kalau memang ada buktinya silakan ambil tindakan. Jangan kita mengeluarkan isu, kemudian pesantren menjadi seperti semuanya. Yang mana itu, terus panggil satu per satu,” kata JK dalam acara Rakernas Partai Keadilan Sosial (PKS) di Bidaraka, Jakarta Selatan pada Senin, 31 Januari.
Disebutkan Jusuf Kalla, alangkah baiknya lagi BNPT segera membuktikan dan memanggil orang dari Pesantren tersebut. Daripada hanya diumumkan dan kemudian membuah resah masyarakat “Ya perlu, kalau memang yang artinya kalau ada buktinya kan orangnya bisa dipanggil. Daripada diumumkan begitu saja tanpa jelas, kan orang pesantren jadi resah,” jelasnya.
“Jadi sekalian dibuka saja tapi harus hati-hati nanti ada protes pula,” tegasnya.
Jusuf Kalla Ingin BNPT Jelaskan Secara Transparan Pondok Pesantren yang Terafiliasi dengan Teroris
Sebelumnya BNPT mencatat sedikitnya 198 pondok pesantren terafiliasi dengan sejumlah organisasi teroris, baik dalam dan luar negeri termasuk ISIS. Hal itu disampaikan Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar dalam rapat dengan Komisi III DPR, Selasa, 25 Januari.
Namun, Boy tak mengungkap lebih lanjut terkait identitas atau nama pesantren yang dimaksud. “Kami menghimpun Ponpes yang kami duga terafiliasi dan tentunya ini juga merupakan bagian upaya-upaya dalam konteks intel pencegahan yang kami laksanakan di lapangan,” kata Komjen Boy.
BNPT mencatat, dari total 198 pesantren tersebut, 11 di antaranya terafiliasi dengan jaringan organisasi teroris Jamaah Ansharut Khilafah (JAK), 68 pesantren terafiliasi dengan Jemaah Islamiyah (JI), dan 119 terafiliasi dengan Ansharut Daulah atau simpatisan ISIS. Jadi sebaiknya memang BNPT segera menyanggupi permintaan Jusuf Kalla untuk membuktikan dugaan pondok pesantren berafiliasi dengan teroris. Jika tidak, maka nama baik semua pesantren di Indonesia bakal terancam.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.