Djawanews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, produksi beras nasional tahun 2022 bisa naik 720 ribu ton atau 2,29% jadi 32,07 juta ton dibandingkan realisasi tahun 2021 yang tercatat 31,36 juta ton. Lonjakan itu diharapkan bisa tercapai dari kenaikan produksi di bulan Oktober-Desember 2022 yang ditaksir sebanyak 5,9 juta ton atau naik 15,12% setara 780 ribu ton dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat 5,13 juta ton.
Pasalnya, sepanjang Januari-September 2022, produksi beras RI justru mengalami penurunan 0,22% atau sekitar 60 ribu ton menjadi 26,17 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2021 yang mencapai 26,23 juta ton.
Perlu dicatat, angka tersebut adalah angka sementara. Di mana, berdasarkan hasil kerangka sampling area (KSA) BPS, luas panen tahun ini diprediksi bertambah 1,87% atau 0,19 juta ha menjadi 10,61 juta ha dibandingkan tahun 2021 yang tercatat 10,41 juta ha.
"Dengan peningkatan luas panen dan produktivitas padi nasional, tentu saja produksi padi nasional tahun 2022 ini diperkirakan mencapai 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG). Naik 2,31% atau 1,25 juta ton dibandingkan realisasi tahun 2021 yang tercatat 54,42 juta ton GKG," kata Setianto saat jumpa pers pada Senin, 17 Oktober.
Peningkatan tersebut diharapkan berasal dari kinerja periode Oktober-Desember 2022 yang diprediksi naik 15,06% atau 1,34 juta ton jadi 10,24 juta ton GKG dibandingkan 8,90 juta ton GKG periode Oktober-Desember 2021.
Keuntungan Besar: Produksi Beras Naik Terus?
Di mana, sepanjang Januari-September 2022, produksi padi nasional justru turun 0,19% atau 90 ribu ton dari 45,52 juta ton GKG di Januari-September 2021 menjadi 45,43 juta ton GKG. "Dengan peningkatan produksi padi nasional maka produksi untuk beras nasional angka sementara tahun 2022 ini diperkirakan mencapai 32,07 juta ton. Atau mengalami peningkatan 0,72 juta ton atau 2,29% jika dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 31,36 juta ton,"ujar Setianto.
"Potensi produksi beras nasional sepanjang 3 ke depan, Oktober-Desember 2022 diperkirakan sebesar 5,90 juta ton atau meningkat 780 ribu ton atau 15,12% dibandingkan periode sama 2021 yang sebesar 5,13 juta ton," tambahnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Setianto memberikan keterangan pers mengenai terkait ekspor dan impor Indonesia September 2022 dan luas panen dan produksi padi di Indonesia 2022 (Angka Sementara), Jakarta pada Senin, 17 Oktober.
Menurut Setianto, salah satu faktor penopang peningkatan produksi padi adalah pendampingan intensif kepada petani terkait penggunaan pupuk yang tepat di musim penghujan.
Sementara itu, Setianto menjabarkan, produktivitas padi nasional cenderung meningkat sejak tahun 2029. Di mana, capaian produktivitas padi tahun 2019 hingga ekspektasi tahun 2022 berturut-turut sebesar 62,17 kuintal gabah kering panen (GKP) per ha, 61,10 kuintal per ha, 61,29 kuintal per ha, 62,50 kuintal per ha, dan jadi 62,77 kuintal per ha. Jika dalam gabah kering panen (GKG), produktivitas padi nasional adalah 52,03 kuintal GKG per ha, 51,14 kuintal per ha, 51,28 kuintal per ha, 52,26 kuintal per ha, dan jadi 52,49 kuintal per ha. Kira-kira apakah produksi beras masih bakal terus meningkat ke depannya?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.