Djawanews.com – Fahri Hamzah mengaku pernah dicurhati Presiden Joko Widodo mengenai lemahnya oposisi di Senayan. Wakil Ketua Umum Partai gelora tersebut mengungkapkan perbincangan tersebut kala Fahri menemui Jokowi.
Presiden Jokowi, ungkap Fahri, heran oposisi tidak memantau kinerja pemerintahan. Namun, Fahri tidak membeberkan jawabannya ketika ia ditanya Jokowi.
"Suatu hari saya bertemu dengan presiden @jokowi dan kalimat yang pertama keluar dari beliau adalah, ‘mas kenapa sekarang oposisinya lemah kok Senayan pada diam, banyak menteri gak diawasi apa yang terjadi?’. Silahkan pikir sendiri jawabannya. Sampai jumpa, kita rehat sejedag," tulis Fahri dalam akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu, 3 November.
https://twitter.com/Fahrihamzah/status/1455726733517230087
Fahri menyampaikan pendapat bahwa oposisi diperankan oleh DPR dan DPD dalam sistem pemerintahan presidensial Indonesia. Dia mengingatkan tugas anggota legislatif di kedua lembaga itu adalah pengawasan.
Menurutnya, legislatif punya kewenangan luar biasa karena bisa mempertanyakan seluruh kebijakan tanpa takut dipidana. Selain itu, legislatif dapat melakukan investigasi terhadap eksekutif.
"Tapi yang saya sayangkan sekarang nampaknya legislatif sebagai pengawas atau artinya oposisi, kurang mengorganisir diri dalam kerja kerja inti pengawasan. Mereka lebih nampak sibuk melakukan tugas tugas2 lain terutama bansos! Itu bukan kerja oposisi! Itu keliru!" ucap Fahri.
Fahri merasa wajar jika publik menilai oposisi bersekongkol dengan pemerintah. Ia melihat banyak kebijakan yang lewat begitu saja tanpa pengawasan oposisi.
"Fenomena ini agak mengkhawatirkan mengingat usia dari pemerintahan eksekutif masih cukup panjang. Dan sebagai bagian dari hukum alam dlm sistem ini, begitu pengawasan legislatif lemah, penyimpangan pasti merajalela. Ini dosa siapa? Ini dosa #OposisiPlangaPlongo," ujarnya.
Ingin tahu informasi mengenai kabar terbaru lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews