Djawanews.com – Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup secara permanen Jalan Layang Nontol (JLNT) Casablanca setiap dini hari mulai pukul 00.00 hingga 04.00 WIB. Penutupan ini dianggap efektif dalam menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Selain itu, putaran balik atau U-Turn Citywalk Sudirman atau di Jalan K.H. Mas Mansyur-Habib Usman Mufti juga ditutup secara permanen.
"Penutupan kita perpanjang otomatis. Berdasarkan hasil evaluasi, penutupannya diperpanjang atau ditutup seterusnya," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan.
Syafrin menguraikan, tak ada dampak kemacetan yang terjadi akibat pengalihan arus lalu lintas dari penutupan tersebut.
"Untuk penutupan JLNT pada pukul 12 malam hingga pukul 04.00 kami pantau efektif. Artinya saat jalan tersebut ditutup di tengah malam, lalin di bawah, di Jalan Prof. Dr. Satrio cukup normal dan lancar," ujar Syafrin.
"Kami harap ini bisa dipahami oleh masyarakat bahwa dalam rangka meningkatkan keselamatan lalin para pengendara khususnya pada tengah malam di JLNT tersebut seringkali terjadi laka lalin yang fatalitasnya tinggi," tambahnya.
Begitu juga dengan penutupan U-Turn Citywalk Sudirman secara permanen yang dianggap Syafrin mengurangi dampak kemacetan akibat kendaraan yang putar balik.
"Kami imbau masyarakat jika ingin berputar dari barat ke timur maupun sebaliknya, gunakan kolong flyover yang ada," ujarnya.
Dalam penerapannya, JLNT Casablanca ditutup pada pukul 00.00 sampai dengan 04.00 WIB di kedua sisi, yaitu sisi Barat (Citywalk) maupun sisi Timur (Mal Kota Kasablanka). Sebagai rute alternatif, kendaraan dari arah barat (Tanah Abang) maupun dari arah timur (Casablanca) dapat melalui jalur bawah Jalan Prof. Dr. Satrio.
Sementara, dalam penutupan U-Turn Citywalk di Jalan K.H. Mas Mansyur-Habib Usman Mufti, dilakukan rekayasa lalu lintas alternatif putaran yang dapat dilalui oleh kendaraan.
Kendaraan dari arah timur (Casablanca) yang akan ke timur/utara (Sudirman) dapat menggunakan putaran timur-timur di depan Apartemen Cassadomaine dengan jarak sekitar 600 meter dari putaran eksisting.
Kendaraan dari arah barat (Tanah Abang) yang akan ke barat (Penjernihan) dapat menggunakan putaran barat-barat di depan Intiland sejauh 500 meter. Lalu, yang akan menuju ke selatan (Senayan) dapat menggunakan putaran barat-barat di depan Wihara Amurva Bhumi sejauh 1 kilometer dari putaran eksisting.
Selanjutnya, dilakukan pengaturan sistem satu arah di Jalan Karet Pasar Baru Timur 1 ke arah dalam/utara (Sudirman). Lalu lintas dari Jalan Karet Pasar Baru Timur 2 yang akan menuju ke Jalan Habib Usman Mufti dapat menerus di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2-belok kiri ke Jalan R.M. Margono Djodjohadikoesoemo-belok kiri ke Jalan Habib Usman Mufti-Jalan K.H. Mas Mansyur.