Djawanews.com – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan partainya secara otomatis keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) jika Rapat Pleno Dewan Syuro sore nanti memutuskan sepakat mengusung duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Pernyataan tersebut menanggapi permintaan PAN agar PKB berpamitan ke KIM jika bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan NasDem, Demokrat dan PKS.
"(Pamit, red) Dengan sendirinya," ujar Jazilul di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat, 1 September.
Namun, kata Jazilul, secara teknis Cak Imin akan bertemu Prabowo terkait hal tersebut. Sebagaimana diketahui, PKB dan Gerindra telah menandatangani piagam kerjasama di Sentul pada Agustus tahun lalu.
"Ya itu teknis," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta PKB menyampaikan secara terbuka apabila benar akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
PKB, menurutnya, sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai Koalisi Indonesia Maju sebagai sikap patriotik dan kesatria.
"Waktu bergabung dulu kan sangat baik. Bahkan, ada tanda tangan piagam kerja sama. Dan itu masih berlaku. Kalaupun mau keluar dan gabung ke yang lain, paling tidak partai-partai di KIM diberitahu secara resmi. Biar tidak ada tafsir yang salah dan tidak tepat," ucap Saleh dalam keterangannya, Jumat, 1 September.
"Sampai sekarang informasinya masih diperoleh dari media. Itupun disampaikan oleh pengurus partai Demokrat. Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB," tambahnya.