Djawanews.com – Mantan presiden Donald Trump mengatakan orang asing yang lulus dari perguruan tinggi di Amerika Serikat secara otomatis akan mendapatkan Green Card jika dirinya terpilih kembali menjadi presiden. Hal ini cukup mengejutkan mengingat sikap Trump yang dikenal keras terhadap imigran.
Dalam podcast All-In yang dipandu oleh para investor teknologi Silicon Valley, Jason Calacanis mengatakan kepada Trump. Negeri Paman Sam harus mampu mempertahankan lebih banyak pekerja berketerampilan tinggi secara legal, yang merupakan masalah utama bagi industri teknologi.
"Bisakah Anda berjanji kepada kami bahwa Anda akan memberi kami lebih banyak kemampuan untuk mengimpor yang terbaik dan tercerdas di seluruh dunia ke Amerika?" tanya Calacanis, melansir Reuters 21 Juni.
"Saya berjanji," kata Trump.
"Tetapi saya setuju, kalau tidak, saya tidak akan berjanji. Anda lulus dari perguruan tinggi, saya pikir Anda harus secara otomatis mendapatkan Green Card sebagai bagian dari ijazah Anda untuk dapat tinggal di negara ini. Itu juga berlaku bagi junior college," jelas bakal calon presiden dalam Pilpres AS 2024 dari Partai Republik ini.
Green Card, juga dikenal sebagai kartu penduduk tetap, memberi individu hak untuk tinggal dan bekerja secara permanen di Amerika Serikat dan merupakan langkah menuju kewarganegaraan.
Tidak jelas apakah Trump merujuk pada semua orang asing, termasuk mereka yang datang ke Amerika Serikat secara ilegal atau melebihi masa berlaku visa mereka, atau hanya mereka yang memiliki visa pelajar.
Dimintai komentar mengenai hal ini, tim kampanye Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan, hanya setelah "proses pemeriksaan paling agresif dalam sejarah AS" "lulusan paling terampil yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Amerika" dapat tinggal.
Di sisi lain, seorang advokat imigrasi tidak yakin dengan usulan Trump.
"Saya hampir tertawa karena pemerintahannya mengadopsi berbagai kebijakan yang bertujuan untuk membatasi visa pelajar dan mempersulit orang untuk tinggal di negara ini setelah lulus," kata Aaron Reichlin-Melnick, direktur kebijakan di American Immigration Council.
Diketahui, selama masa jabatan kepresidenannya tahun 2017-2021, Trump mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk mengekang penggunaan pekerja asing terampil oleh perusahaan-perusahaan AS dengan visa H-1B, pilihan visa utama bagi mahasiswa internasional yang ingin tetap tinggal di Amerika Serikat.
Selama pandemi virus corona, Pemerintahan Trump mencoba memaksa puluhan ribu mahasiswa asing meninggalkan negara itu, jika sekolah mereka mengadakan semua kelas secara daring.
Menghadapi tuntutan hukum dan penentangan keras keras dari perguruan tinggi dan universitas, Pemerintahan Trump kemudian membatalkan perintah tersebut.
Trump sendiri telah bersumpah untuk melakukan tindakan keras yang luas jika terpilih kembali dalam pemilihan November melawan bakal calon dari Partai Demokrat Joe Biden, mengecam upaya petahana untuk mengekang rekor jumlah migran yang menyeberang ke AS secara ilegal.