Djawanews.com – Calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan strategi politik luar negeri yang akan dilakukan jika dirinya terpilih sebagai presiden RI. Ia mengatakan dirinya akan tetap memegang kebijakan politik non blok yang telah sejak awal dipilih Indonesia untuk dalam hubungan internasional.
"Saya sampaikan bahwa arah politik luar negeri kita secara sejarah, secara tradisi, bahwa kita memilih selalu untuk non blok, kita tidak mau ikut pakta-pakta militer siapa pun, mana pun, kita tidak mau ikut blok-blok geo politik mana pun," ujar Prabowo usai menyampaikan pidato di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta Pusat.
Ia menambahkan bahwa akan menerapkan kebijakan "politik tetangga baik". Sebab, berdasarkan prinsipnya, "1000 kawan terlalu sedikit dan 1 lawan terlalu banyak".
"Good neighbour policy. Kita ingin jadi tetangga baik bagi seluruh tetangga-tetangga di kawasan kita," lanjutnya.
"Kita butuh suasana yang damai, yang saling menguntungkan. Kita butuh ekonomi kita baik."
Pada hari yang sama, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menentapkan tiga kandidat pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah dinyatakan memenuhi syarat dan dinyatakan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu serentak 2024," ujar Anggota KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers.
Penetapan ini tertuang dalam Keputusan KPU RI Nomor 1632 Tahun 2023.
Ketiga pasangan capres-cawapres tersebut juga diusung oleh gabungan partai politik yang memenuhi syarat presidential threshold 20 persen. Rencananya, KPU RI akan menggelar rapat pleno terbuka dan pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres pada Selasa (14/11/2023) malam.