Djawanews.com – Jenderal Purnawirawan Agum Gumelar memperingatkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman agar berhati-hati terhadap aksi seperti 212 yang berusaha memecah belah TNI dan Polisi. Hal itu disampaikannya dalam acara pertemuan KSAD Jenderal Dudung dengan para purnawirawan TNI.
Menurut Agum Gumelar, kekuatan yang ingin memecah bangsa saat ini, walaupun kecil tapi pintar.
”Kekuatan yang ingin membubarkan bangsa ini pinter mereka walaupun kecil,” kata Agum Gumelar seperti yang dikutip dari kanal YouTube TNI AD pada Selasa, 22 Februari.
Dia menerangkan, jika para pemecah belah bangsa mengetahui kalau TNI dan polisi bersatu maka akan susah untuk mewujudkan perpecahan bangsa.
“Mereka tahu betul kalau TNI Polri solid susah untuk memecah belah bangsa, maka diupayakanlah perpecahan dulu,” jelasnya.
Agum Gumelar lantas mencontohkan aksi 212 yang meneriakkan kata-kata yang berusaha memecah belah TNI dan polisi. Karena itu, Agum Gumelar mengimbau agar dua elemen penting yang menjaga kesatuan bangsa untuk lebih hati-hati, dan tak terpancing dengan seruan-seruan yang memecah belah.
“(Aksi) 212 apa teriakannya? Polisi musuh kita, TNI kawan kita. Itu upaya memecah belah, hati-hati jangan mau kita dipecah belah,” tegasnya.
Adapun tujuan dari KSAD Jenderal Dudung mengadakan acara bertemu para purnawirawan adalah untuk meminta masukan dan saran.
Jenderal Dudung mengatakan jika dirinya merasa perlu menerima masukan dari para senior untuk menyikapi perkembangan yang terjadi di beberapa daerah yang telah dia kunjungi. Salah satunya Papua dan beberapa wilayah lain di Tanah Air.
“Undangan ini dimaksudkan tentunya setelah saya kunjungan ke beberapa wilayah dan kemudian melihat perkembangan situasi saat ini tentunya bapak-bapak yang sekarang sudah purna ini akan memberikan masukan sangat baik bagi kami dalam melaksanakan tugas,” katanya.