Djawanews.com – Kementerian Luar Negeri RI telah memulangkan jenazah WNI yang meninggal akibat penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia. Korban diketahui bernama Basri diserahkan kepada pihak keluarga di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Hari Rabu.
Jenazah Basri tiba Rabu sore, pada pukul 15.35 WIB, di Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru dari Kuala Lumpur dengan menggunakan penerbangan AK429, kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya, Kamis 30 Januari.
Dari sana, jenazah dibawa melalui jalan darat menuju Pelabuhan Dumai dan menyeberang dengan ferry menuju Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Jenazah diserahterimakan secara resmi dari Kementerian Luar Negeri kepada pihak keluarga dan langsung dikebumikan di hari yang sama.
Dalam gambar yang dibagikan Kementerian Luar Negeri, Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha ikut dalam proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga.
Turut memfasilitasi pengantaran tersebut perwakilan dari Kementerian Pelindungan PMI (KP2MI).
Pada kesempatan tersebut, perwakilan Kemlu juga bertemu dengan anggota keluarga salah satu WNI korban lainnya berinisial MZ yang masih dirawat di RS Serdang, Malaysia. Pihak keluarga menerima penjelasan langsung terkait dengan kondisi dan penanganan MZ.
Pihak Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur memastikan akan terus memonitor kondisi empat orang WNI lainnya yang saat ini masih dalam proses perawatan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono menyesalkan tewasnya WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia, mendorong investigasi menyeluruh terhadap peristiwa tersebut.
Aparat dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam keterangannya mengatakan, penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
"Menlu RI menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia)," tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan Hari Senin.
Menlu Sugiono pun menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya satu orang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut, kata kementerian.
"Menlu RI mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya excessive use of force," jelas Kementerian Luar Negeri.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha pada Hari Selasa mengatakan, berdasarkan keterangan dua korban penembakan yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit Malaysia, tidak ada perlawanan dengan senjata tajam terhadap aparat APMM.