Djawanews.com – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama NTB, Zamroni Azis menyebutkan jemaah haji tertua Embarkasi Lombok yang akan berangkat tahun ini berusia 102 tahun dan termuda berusia 18 tahun.
"Untuk tahun ini jemaah haji tertua itu berusia 102 tahun dan yang termuda 18 tahun," kata Zamroni, dikutip ANTARA, Rabu 10 Mei.
Ia mengatakan jemaah haji tertua berusia 102 tahun ini atas nama Muhammad Jinambar warga Langko Daye, Desa Langko Lingsar Kabupaten Lombok Barat yang lahir pada tanggal 1 Juli 1920.
Sedangkan jemaah haji termuda berusia 18 tahun atas nama Anisya Umiturahmania warga Pejarakan, Ampenan Kota Mataram yang lahir pada tanggal 12 Agustus 2004.
"Khusus jemaah haji termuda ini karena menggantikan orang tuanya yang meninggal. Dan dia merupakan ahli waris," ujarnya.
Zamroni menyatakan total kuota jemaah haji asal NTB yang akan berangkat ke tanah suci Makkah sebanyak 4.499 orang.
"Dari jumlah itu sekitar 5 persen atau 225 orang merupakan jemaah haji lansia dan ada penambahan 163 orang jemaah haji termasuk lima orang petugas," ujarnya.
Para jemaah haji ini, kata Zamroni Azis akan diberangkatkan dalam 12 kloter. Di mana mulai masuk asrama haji pada tanggal 6 Juni sampai 20 Juni 2023.
Untuk kloter pertama Embarkasi Lombok akan berangkat pada 7 Juni dan kloter 12 pada 21 Juni 2023. Sedangkan kembali ke Indonesia untuk kloter pertama pada tanggal 19 Juli dan kloter 12 kembali pada tanggal 2 Agustus 2023.
"Untuk kloter 12 ini merupakan campuran antara jemaah haji NTB dan Aceh," terang Zamroni Azis.
Menurut dia sebelum jadwal keberangkatan para jemaah haji ini sudah mendapatkan manasik haji di masing-masing kabupaten dan kota. Bahkan, para jemaah juga mendapatkan delapan kali manasik haji di tingkat kecamatan.
Terkait rencana keberangkatan jemaah haji ini. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten serta kota. Termasuk juga dengan aparat keamanan baik kepolisian, TNI serta Imigrasi.
"Ini upaya kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi calon jemaah haji asal NTB, karena kuota haji kita sudah kembali normal setelah COVID-19," katanya.