Djawanews.com – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menanggapi kasus 40 anak di Sukoharjo, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasan memastikan anak-anak tersebut telah ditangani sesuai prosedur operasional standar (SOP).
Anak-anak yang mengalami gejala mual dan muntah langsung diobati di puskesmas terdekat. Hasan memastikan kondisi mereka kini sudah membaik.
"SOP dalam program MBG ini mengharuskan sekolah melapor kepada SPPG dan puskesmas jika terjadi insiden. Makanan yang terindikasi langsung ditarik oleh SPPG dan diganti dengan menu lain," jelas Hasan dalam keterangannya.
SPPG, singkatan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, bertugas mengelola dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Setiap dapur SPPG diawasi oleh seorang ahli gizi untuk memastikan keamanan makanan yang disajikan.
Hasan menambahkan bahwa setiap SPPG diwajibkan menyimpan sampel makanan selama 2 x 24 jam. Hal ini memungkinkan pelacakan penyebab insiden, seperti yang terjadi di Sukoharjo.
“Saat ini, sampel makanan sedang diperiksa oleh dinas kesehatan,” tambahnya.
Insiden ini menjadi perhatian Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga yang bertanggung jawab atas program MBG. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut insiden di SDN Dukuh 03 Sukoharjo disebabkan oleh kesalahan pengolahan ayam dalam menu makanan.
“Setelah gejala mual dan muntah muncul, petugas kesehatan bergerak cepat. Menu yang diedarkan kepada siswa langsung ditarik dan diganti,” ujar Dadan.
Hasan menekankan bahwa kejadian ini menjadi evaluasi penting untuk memperketat pelaksanaan SOP dan memastikan kualitas serta kehigienisan makanan dalam program MBG, yang merupakan prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.