Djawanews.com – Irjen Napoleon Bonaparte ikut berkomentar soal kasus Brigadir Josua Hutabarat atau Brigadir J yang belakangan menjadi sorotan publik. Ia berharap pihak kepolisian membuka secara gamblang fakta sebenarnya di balik kasus Brigadir J.
“Kita berharap semua, saya berharap juga kepada teman-teman saya yang masih ada di Polri, mungkin adik-adik saya untuk sudahlah buka apa adanya. Terlalu mahal harganya,” kata Napoleon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 28 Juli.
Napolen lantas menyinggung soal slogan Presisi Polri. Mantan Kadiv Hubinter Bareskrim Polri itu berharap agar slogan tersebut dibuktikan demi menjaga marwah Polri agar tidak dicibir publik.
“Dari dulu kita canangkan untuk Presisi, untuk Promoter menjaga marwah Polri. Buktikan sekarang daripada kita dicibir oleh semuanya seperti hari ini,” kata Napoleon.
Ia meminta dalang penembakan Brigadir Josua Hutabarat agar berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kepada yang berbuat nggak usah sembunyi kau. Kau ngomong, ngaku kau. Aku abangmu sudah beri contoh, kau ikuti saja. Jujur saja kenapa? Enggak susah dek hidup di penjara, biasa saja,” tegas Napoleon.
Napoleon Bonaparte mengaku menganiaya Muhammad Kosman alias M Kace alias M Kece di sel Rumah Tahanan Bareskrim.
Napoleon mengakui bahwa perbuatannya menganiaya M Kace di dalam sel tahanan adalah salah.
“Saya sampaikan apa adanya. Saya buktikan kepada publik bahwa saya jenderal yang berani berbuat dan berani bertanggung jawab, bukan yang berani melempar tangan, sembunyi tangan,” ujar Napoleon.
Jenderal bintang dua itu mengatakan tindakan melumuri kotoran pada wajah M Kace lantaran membela Islam. Ia merasa tergerak untuk membela agama yang diyakininya.
“Saya mengartikan akidah saya sebagai suatu hal yang menjadi milik saya dan perlu saya bela apabila dinista atau dihina orang lain,” pungkasnya.