PLTA Sungai Kayan adalah pembangkit listrik energi air terbesar pertama di Indonesia.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia, karena dapat menikmati listrik dari egergi terbarukan. PLTA Sungai Kayan Kalimantan dalam waktu dekat akan segera beroperasi.
PLTA Sungai Kayan, Gunakan Potensi Air Sungai
Pembangkit listrik tenaga air atau PLTA akan dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara. Pembangunan tersebut membuktikan keseriusan pemerintah dalam memaksimalkan potensi energi baru.
PLTA Sungai Kayan tercatat sebagai pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia, dan diproyeksi dapat mencukupi kebutuhan listrik di seluruh Pulau Kalimantan, termasuk Ibu Kota Baru.
Tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri, listrik yang dihasilkan PLTA Kayan juga akan diekspor ke Malaysia. PLTA Kayan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di kawasan industri terpadu yang akan dibangun dalam beberapa waktu mendatang.
Secara teknis PLTA Kayan memiliki kapasitas sebesar 9.000 megawatt, dengan sumber tenaga yang berasal dari lima bendungan. Pembangunan kelima bendungan tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Pada pembangunan bendungan tahap I, kapasitas lsitrik yang ditargetkan adalah sebesar 900 megawatt. Kemudian pada bendungan kedua, akan ditargerkan berkapasitas 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat sama-sama berkapasitas 1.800 megawatt, dan bendungan kelima dengan kapasitas 3.200 megawat.
Pembangunan bendungan tahap pertama yang akan dimulai akhir tahun ini, dinahkodai oleh PT Kayan Hydro Energy selaku pemegang proyek. PLTA Sungai Kayan ditergetkan akan beroperasi secara komersial mulai tahun 2025. Kemudian untuk pembangunan kelima bendungan ditargetkan akan selesai dalam jangka waktu 20—25 tahun.
“Kayan 1 COD 2025, Kayan 2 selisih satu tahun. Setelah itu, ketiga dalam waktu tiga tahun. Kenapa, karena jarak cukup jauh. Kita butuh membangun infrastruktur. Kita perlu waktu infrastruktur pembangunan jalan tersebut,” ungkap Khaerony, Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy, dilansir dari Era.id (21/8/2019).
PLTA Kayan ditargetkan akan memiliki kapasitas suplai listrik sebesar 9.000 megawatt. Hal tersebut membuat Kalimantan yang merupakan daerah Ibu Kota negara baru akan lebih maju dan berkembang
“Nantinya, listrik itu akan terkoneksi dengan sistem Kalimantan. PLN saat ini sedang bangun transmisi dari Kalbar, Kalteng, Kaltim, bahkan ke Kalimantan Utara.” ujar Khaerony.
Khaerony mengungkapkan alasan PLTA Kayan melakukan eskpor listrik ke Malaysia, lantaran Malaysia bagian utara masih memiliki listrik yang kurang memadahi.
Pembangunan PLTA Kayan sendiri memiliki nilai investasi mencapai 27 miliar dolar AS, PowerChina dan Central Asia Capital Ltd adalah investor dari mega proyek tersebut.
Pembangunan PLTA Sungai Kayan juga salah satu dari pelaksanaan tiga proyek strategis nasional di Kalimantan Utara. Pembangunan kawasan industri terpadu, GP Tanah Kuning, dan pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia adalah proyek strategis lainnya yang akan menyusul.