Djawanews.com – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berencana membentuk Kementerian Kebudayaan yang berdiri terpisah dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal itu disampaikan saat debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu, 4 Februari malam.
Adapun alasannya karena Kemendikbudristek selama ini lebih banyak mengalokasikan anggaran pada sektor pendidikan. Hal ini juga terjadi ketika Anies menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2014-2016.
"Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. dalam pengalaman kami ketika mengelola Kemendikbud, hampir semua perhatian sumber daya itu lebih banyak ke bidang pendidikannya, daripada untuk kebudayaannya," urai Anies di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Senin, 5 Februari.
Anies memandang, perhatian pemerintah pada segi kebudayaan akan menjadi lebih optimal jika bidang tersebut dikelola dalam suatu instansi tersendiri.
Hal serupa juga pernah dilakukan Anies semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Anies memisahkan dua unit kerja perangkat daerah (UKPD) dari semula Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta menjadi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) dan Dinas Kebudayaan (Disbud).
"Yang namanya pariwisata itu komersial, yang kebudayaan itu tidak untuk komersial. Ketika dibangun menjadi dinas kebudayaan tersendiri, langsung dia bisa menjadi fasilitator seluruh kegiatan kebudayaan," tutur Anies.
"Nah, dengan ini menjadi tempat (kementerian) khusus, harapannya bisa konsentrasi, bisa ada alokasi anggaran yang cukup, dan bisa secara serius menangani perawatan dan pengembangan kebudayaan kita. Sehingga dia menjadi fasilitator untuk tumbuh kembangnya budaya Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, dalam debat terakhir di JCC Senayan, Anies berencana untuk membentuk kementerian kebudayaan jika terpilih sebagai Presiden RI 2024. Menurut Anies, kementerian kebudayaan yang berdiri sendiri tak hanya mampu merawat budaya Indonesia, melainkan juga mengembangkannya.
"Kami melihat perlu dibentuk dan kami berencana kementerian kebudayaan yang nantinya akan menjadi penyalur sumber daya dari negara untuk diberikan kepada kalangan budayawan, agar mereka tumbuh berkembang membangun karya karya kebudayaan yang luar biasa di Indonesia," ucapnya.