Djawanews.com – Eropa berencana menghentikan impor minyak dari Rusia sebagai sanksi atas penyerangan terhadap Ukraina. Hal ini menyebabkan Moskow mengarahkan harapannya kepada negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia untuk menjadi pengganti pasar minyaknya di Benua Biru.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut banyak kontrak-kontrak minyak yang disepakati Rusia dan negara-negara Asia Tenggara. Ini menurutnya menunjukkan bahwa kontrak energi dapat dijalankan dengan siapapun dan tak hanya Eropa.
"Ada pasar di Asia Tenggara. Tidak diragukan lagi, putusnya tawaran untuk minyak akan dikompensasi oleh tawaran dari arah Timur itu," ujarnya sebagaimana dimuat TASS, Selasa 29 Maret.
"Tapi bagaimanapun, kami ulangi sekali lagi, pasar dunia jauh lebih beragam daripada hanya pasar Eropa."
Beberapa negara Eropa sendiri memang berencana untuk mulai menggeser fokus energinya dari Rusia. Terbaru, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa negaranya akan sepenuhnya meninggalkan impor batu bara dan minyak dari Rusia.
Di Maret, Komisi Eropa mengatakan akan mengurangi 67% gas Rusia di akhir 2022 nanti karena serangan ke Ukraina. Eropa dan AS pun sudah membuat tim khusus untuk mendukung hal itu.