Djawanews- Setidaknya dilaporkan sembilan orang tewas dalam bentrokan baku tembak antarkelompok etnis di negara bagian Manipur, India pada Rabu (14/6).
Konflik kekerasan itu berlangsung antara anggota etnis Kuki yang tinggal di bukit dengan kelompok Meiteis, komunitas dominan, yang tinggal di dataran rendah.
Polisi senior di ibu kota negara bagian tersebut Imphal, K Shivakanta Singh, mengatakan tembak-menembak antar suku itu terjadi selama satu jam pada Selasa.
"Kami melaporkan setidaknya sembilan orang tewas, dan 10 orang mengalami luka-luka sejauh ini. Situasi masih tidak stabil," ujar Singh, seperti dikutip Reuters.
Menanggapi konflik tersebut, pemerintah mengerahkan pasukan nasional ke Manipur. Mereka juga ditugaskan mencari senjata ilegal di wilayah tersebut.
Konflik antarsuku di Maipur bukan kali pertama. Pada 3 Mei, anggota suku yang tinggal di bukit termasuk Kuki protes menolak sederet keuntungan yang didapat Meiteis.
Beberapa di antaranya akses pendidikan, keuntungan ekonomi, hingga kuota pekerjaan di pemerintahan.
Protes itu dipicu usai Meiteis berusaha memperluas 'previlise' tersebut dan mengambil bagian yang disediakan untuk suku lain.
Jumlah anggota Meites tercatat setengah dari populasi Manipur.
Itu artinya mereka akan berbagi pendidikan dan tugas pemerintah yang diterima dengan Kuki dan suku lain.
Aksi protes tersebut memicu pertempuran kedua suku. Imbas konflik ini, setidaknya 80 orang tewas dan lebih dari 40 ribu orang mengungsi.
Manipur terletak di perbatasan India dan Myanmar. Sejak negara Asia Tenggara itu dikudeta, ribuan orang mengungsi ke Manipur.
Kuki dilaporkan dengan masih memiliki garis keturunan dengan suku di negara bagian Chin, Myanmar. Namun, Meiteis khawatir jumlah pengungsi dari Mynamar akan terus bertambah mengingat konflik di negara itu yang masih berlangsung.