Djawanews.com – Ibu dari almarhumah AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, yang diduga meninggal dunia akibat bunuh diri, mendatangi Polda Jawa Tengah. Ibu AR datang didampingi kuasa hukumnya dan tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan kedatangan pihak keluarga untuk membuat laporan terkait permasalahan yang diduga dialami almarhumah AR.
"Ibu didampingi kuasa hukum serta petugas dari Itjen Kementerian Kesehatan," katanya di Semarang, Antara, Rabu, 4 September.
Namun, Artanto belum bisa memastikan dugaan pidana yang dilaporkan ke polisi tersebut serta terlapornya.
"Masih berproses, selanjutnya akan dianalisa," katanya.
Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menyampaikan hasil investigasi terkait dugaan perundungan yang terjadi PPDS Undip Semarang yang berada di RS Kariadi Semarang.
Artanto mengatakan hasil investigasi dari Kemenkes tersebut merupakan bukti petunjuk untuk mendalami perkara tersebut.
"Sebagai petunjuk, namun harus ada laporan polisi yang disampaikan," katanya.
Ia menambahkan hasil investigasi Kemenkes tersebut sebagai dasar untuk melakukan pendalaman perkara tersebut.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.